Membayangkan Tidak Merasa Sakit, Inilah Risiko Operasi Sesar

By Nia Lara Sari, Kamis, 8 Maret 2018 | 20:07 WIB
Ingin melahirkan normal setelah sesar? Lihat irisan luka terdahulu ()

Nakita.id - Operasi sesar atau melahirkan sesar adalah operasi untuk mengeluarkan bayi melalui dinding perut yang di bedah dengan indikasi tertentu. 

Misalnya, pada kasus bayi besar, panggul sempit, plasenta previa totalis/plasenta terletak di bawah dan menghalangi jalan lahir, atau adanya gangguan presentasi seperti letak lintang.

Lalu bagaimana proses melahirkan secara sesar Moms?

BACA JUGA: Tak Sembarangan, ini 5 Pertimbangan Sebelum Dokter Memutuskan Operasi Sesar

1. Pembersihan pada rambut sekitar vagina.

2. Pengolesan cairan disinfektan pada perut.

3. Spinal block atau penyuntikan anestesi di tulang belakang.

4. Ibu direbahkan di meja operasi dan perut ditutup surgical tent.

6. Dokter membuat sayatan dengan pisau bedah di perut bagian bawah.

BACA JUGA: Mengonsumsi Air Tajin Tidak Banyak Dilakukan, Tapi Lihat Dulu Manfaatnya

7. Perawat menekan perut ibu sedikit agar kepala bayi tersembul dan ditarik oleh dokter hingga seluruh badannya keluar.

8. Berpindah ke ruang pemulihan selama 45-60 menit, kemudian dipindahkan kembali ke kamar perawatan.

Dari proses di atas memang terlihat sederhana ya Moms.

Namun bukan berarti persalinan sesar berjalan mulus-mulus saja.

Tetap ada risiko yang akan dihadapi seorang perempuan yang mengalami prosedur operasi sesar.

Inilah 7 risiko operasi sesar yang perlu diketahui:

1. Operasi sesat dapat menyebabkan dinding perut dan rahim yang disayat menjadi iritasi bahkan infeksi.

BACA JUGA: Resmi Menikah, Sederet Perempuan Cantik Ini Dikabarkan Pernah Dekat Dengan Ilham SMASH

Infeksi biasanya dapat terjadi di sekitaran sayatan perut, di dalam rahim atau di dekat kandung kemih.

2. Selama proses operasi berlangsung, ada kemungkinan untuk kehilangan darah yang berlebihan, yang kemudian dapat menyebabkan anemia.

Banyak wanita yang harus mendapatkan transfusi darah setelah operasi sesar.

3. Wanita hamil juga dapat mengalami cidera kandung kemih dan usus selama operasi berlangsung.

4. Operasi akan memengaruhi usus, termasuk mengganggu gerakan usus setelah operasi selesai.

Ini kemudian akan menimbulkan ketidaknyamanan, kembung, pembesaran perut karena disfungsi usus.

BACA JUGA: Menilai Kesehatan dari Kondisi Lidah, Begini Cara Melihatnya Moms!

5. Selama opesi berlangsung, ada kemungkinan terbentuknya jaringan parut di dalam area panggul yang menyebabkan rasa sakit dan penyumbatan.

Ini kemudian dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan selanjutnya.

6. Operasi sesar juga memungkinkan untuk dilakukannya operasi tambahan, meliputi perbaikan kandung kemih atau yang lainnya.

7. Risiko operasi sesar lainnya ditunjukkan oleh penelitian yang menyebutkan, dalam beberapa kasus terdapat reaksi negatif untuk anestesi yang diberikan selama operasi, bahkan dengan obat yang dikonsumsi setelah operasi.

Contohnya adalah; hipotensi, hipotermia, keracunan anestetic, dan reaksi alergi.

Jadi Moms, sesar jangan dijadikan keinginan. Tapi dilakukan jika ada indikasi medis.