Mengalami Kanker Prostat, Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono Ambil Keputusan dan Akan Melakukan Hal Ini

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 3 November 2021 | 07:15 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengidap kanker prostat (Instagram @aniyudhoyono)

Nakita.id - Kabar kurang baik datang dari Mantan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono atau yang akrab disapa SBY.

Belum lama ini, SBY dikabarkan mengidap penyakit serius.

SBY dinyatakan mengidap kanker prostat stadium awal.

Diagnosis tersebut didapat setelah SBY diperiksa oleh tim dokter Indonesia.

Kabar penyakit yang diderita SBY ini diungkapkan oleh Staf Pribadi SBY yang bernama Ossy Dermawan.

Mengutip dari Kompas.com, Ossy Dermawan mengatakan bahwa SBY selanjutnya akan melakukan medical treatment atau perawatan medis ke salah satu rumah sakit di luar negeri.

Baca Juga: 15 Tahun Dipendam Sendiri, Annisa Pohan Istri AHY Ternyata Alami Kejadian Tak Terduga Ini Ketika Jadi Mantu SBY dan Ani Yudhoyono, 'Mertuaku Sangat'

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya penanganan penyakit kanker prostat yang ia akami.

Bahkan, rencana pengobatan ke luar negeri tersebut sudah disampaikan SBY kepada Presiden Joko Widodo.

"Sesuai dengan etika dan tata krama yang dianut Bapak SBY, beliau sudah menelepon Bapak Presiden Jokowi untuk melaporkan rencana berobat ke luar negeri," kata Ossy dalam keterangannya, Selasa (2/11/2021), mengutip dari Kompas.com.

Menurut Ossy, Presiden Jokowi juga memberikan respons baik terhadap laporan dari SBY mengenai tindak lanjut penyakitnya.

SBY dinyatakan mengidap kanker prostat

Jokowi juga menjanjikan untuk mengirimkan tim dokter kepresidenan untuk merawat SBY selama proses pengobatan atau perawatan penyakitnya.

"Satu dua anggota tim dokter Kepresidenan akan mendampingi dalam pengobatan tersebut," ucap Ossy.

Sebelumnya, Ossy menyampaikan bahwa SBY didiagnosis mengidap kanker prostat setelah diperiksa melalui metode MRI, biopsi, positron emission tomography (PET) specific membrane antigen (SMA) scan dan lainnya.

"Sesuai dengan diagnosa dari tim dokter, Bapak SBY mengalami kanker prostat (prostate cancer). Kanker prostat yang diderita oleh Bapak SBY masih berada dalam tahapan (stadium) awal," kata Ossy.

Ossy juga menuturkan bahwa kondisi kesehatan SBY saat membuat tim dokter mengambil kesimpulan opsi terbuka untuk melakukan pengobatan dan penyembuhan.

Baca Juga: Kabar Duka Kembali Datang dari Keluarga SBY, Adik Kandung Ani Yudhoyono Tutup Usia karena Serangan Jantung

Sehingga SBY mengambil sikap untuk melakukan perawatan dan pengobatan ke rumah sakit di luar negeri.

Meski demikian, Ossy mengatakan bahwa ada komunikasi yang baik antara tim dokter Indonesia dan tim dokter negara sahabat tersebut terjalin baik untuk menangani penyakit SBY.

Pihak luar negeri juga sudah sepakat dan bersedia menangani penyakit dan pengobatan SBY.

"Ketua Tim Dokter luar negeri dalam komunikasi langsung dengan SBY (via telemedicine), setelah mempelajari semua data kesehatan Bapak SBY, menyampaikan optimismenya untuk bisa mengatasi penyakit yang diderita Bapak SBY," ujar Ossy.

Apa Itu Kanker Prostat?

Mengutip dari American Cancer Society, kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker yang umum dialami seorang pria.

Banyak kasus kanker prostat tumbuh dengan lambat dan terbatas pada kelenjar prostat, sehingga tidak menyebabkan masalah atau risiko serius pada penderitanya.

Meski demikian, ada pula jenis kanker prostat yang agresif dan dapat menyebar dengan cepat.

Kanker prostat bisa dideteksi lebih awal sehingga memiliki peluang pengobatan yang berhasil lebih tinggi.

Baca Juga: Belum 1 Tahun Meninggalnya Ani Yudhoyono, Muncul Kabar Buruk dari Keluarga SBY hingga Banjir Doa, Ada Apa?

Penyebab kanker prostat hingga kini belum diketahui jelas.

Meski demikian, dokter dapat mendiagnosis kanker prostat ketika sel-sel di prostat mengembangkan perubahan dalam DNA.

DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan.

Perubahan tersebut, memberi tahu sel untuk tumbuh dan membelah lebih cepat daripada sel normal. Kemudian, sel-sel abnormal terus hidup, ketika sel-sel lain akan mati.

Akumulasi sel-sel abnormal membentuk tumor yang dapat tumbuh untuk menyerang jaringan di dekatnya.

Pada waktunya, beberapa sel abnormal dapat pecah dan menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh lainnya.