Anak Usia 6-11 Tahun Takut untuk Disuntik Vaksin Covid-19? Begini Cara Mengatasinya Menurut Ahli

By Shinta Dwi Ayu, Rabu, 3 November 2021 | 19:50 WIB
Tips agar anak usia 6-11 tahun tidak takut disuntik vaksin Covid-19 (Pixabay.com)

Hal itulah yang membuat banyak orangtua kewalahan ketika membujuk anaknya untuk melakukan vaksin Covid-19.

Berdasarkan wawancara eksklusif yang dilakukan oleh Nakita.id, beberapa ahli menyampaikan bahwa ada tips agar anak usia 6-11 tahun tidak takut untuk vaksin Covid-19.

dr. Lucy Amelia, Sp.A, M.Kes, Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Hermina Podomoro mengatakan, anak usia 6-11 tahun memang sudah bisa melakukan penolakan.

dr. Lucy Amelia, Sp.A, M.Kes, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Hermina Podomoro

Meski begitu, ada baiknya para orangtua tetap melakukan pendekatan terhadap anak dengan cara menjelaskan alasan mengapa Si Kecil harus melakukan vaksin Covid-19 tersebut.

"Ini memang tantangan tersendiri, karena mereka kan sudah besar biasanya mereka sudah bisa menolak. Cuma ada baiknya, sedari dini dipersiapkan untuk pendekatan ke anak bahwa supaya kita bisa cepat-cepat masuk sekolah, bermain bersama teman, itu harus divaksin supaya tidak sakit, tidak tertular, dan tidak menularkan virus Covid-19 ke orang lain," jelas dr. Lucy dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Selasa (2/11/2021).

Baca Juga: Tak Lagi Takut Kartu Vaksin Hilang, Ini Cara Aman Tetap Bisa Mengakses Tempat Umum Tanpa Harus Pakai Kartu Vaksin Covid-19

Pemilik akun Instagram @sisieamelia ini juga menyarankan agar Moms memperlihatkan video-video terkait bahaya Covid-19 dan bagaimana cara mencegahnya kepada anak, dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

"Jadi, memang pendekatannya itu lebih ke menjelaskan alasan-alasan tentang mengapa anak harus divaksin, karena di usia SD, anak sudah bisa menerima penjelasan asal diberikan dengan benar. Saya sarankan untuk memberikan seperti video-video yang memperlihatkan bahayanya Covid-19 itu seperti apa, bagaimana pencegahannya, itu lebih mudah diterima dibandingkan dengan bahasa yang sulit," tutur dr. Lucy.