Tidak Adanya Sosok Ayah dalam Keluarga Akan Memengaruhi Tumbuh Kembang Anak? Begini Kata Psikolog

By Shinta Dwi Ayu, Kamis, 11 November 2021 | 17:00 WIB
Begini tumbuh kembang anak yang tidak memiliki sosok ayah. (Pexels)

Nakita.id – Ayah merupakan sosok yang diharapkan ada di setiap keluarga karena ia bertanggung jawab sebagai pemimpin.

Bukan hanya sebagai pemimpin, ayah juga bertugas sebagai pelindung keluarganya.

Adanya sosok ayah dalam keluarga tentu saja bisa memberikan kenyamanan tersendiri bagi Moms dan juga anak.

Baca Juga: Bukan Hanya Ibu, Ternyata Begini Peran Ayah dalam Pemberian ASI Eksklusif pada Anak

Moms juga tidak merasa sulit karena memiliki partner untuk berbagi beban ketika lelah mengurus anak dan rumah.

Sosok ayah dalam keluarga juga bisa bantu membentuk karakter anak yang lebih kuat.

Adanya sosok ayah dan ibu tentu saja berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak.

Tumbuh kembang anak menjadi sangat optimal apabila ayah dan ibu ikut mendukungnya.

Namun, bagaimana jika tidak adanya sosok ayah dalam keluarga apakah akan memengaruhi tumbuh kembang anak?

Mungkin pertanyaan itu yang seringkali muncul di benak para Moms yang harus membesarkan anaknya seorang diri.

Psikolog Anak dan Keluarga Astrid WEN, M. Psi dari Klinik Pion Clinician menjelaskan, setiap anak pada dasarnya memiliki kekuatan dan daya juang yang berbeda satu sama lainnya.

Psikolog Anak dan Keluarga Astrid WEN, M. Psi dari Klinik Pion Clinician.

Baca Juga: Peran Ayah Sangat Penting dalam Keluarga, Begini Cara Supaya Dads Bisa #BerperanSama Saat Mengasuh Si Kecil

Mungkin saja ada anak yang dibesarkan di keluarga yang ayahnya meninggal dunia, namun ada juga anak yang ditempatkan di keluarga broken home, ada juga anak yang orangtuanya lengkap tinggal satu rumah tapi justru sering bertengkar, dan ada anak yang beruntung tinggal bersama orangtua yang lengkap dan relasinya sehat.

Menurut Astrid, empat kondisi keluarga tersebut tidak bisa menentukan tumbuh kembang seorang anak akan baik atau buruk.

Meski begitu Astrid mengingatkan, agar para orangtua selalu menempatkan anak dalam lingkungan keluarga yang baik dan aman.

“Empat kondisi keluarga ini sebenarnya tidak bisa dilihat mana sih yang akan menjadi anak lebih baik itu tidak bisa dilihat karena setiap anak punya kekuatannya masing-masing.

Tapi tentu saja kita sebenarnya tidak mau menempatkan anak yang lingkungannya selalu dalam stres tinggi, baik ada orangtuanya, ataupun tidak ada, usahakan menempatkan anak di lingkungan yang aman,” kata Astrid dalam peliputan khusus bersama Nakita.id, Kamis (04/11/2021).

Baca Juga: Bukan Hanya Moms, Ternyata Begini Peran Penting Ayah Untuk Tumbuh Kembang Anak Usia 1-3 Tahun

Lingkungan keluarga yang aman bukan soal lengkap atau tidaknya orangtua tapi tentang bagaimana anak merasa aman dan bisa menjalankan aktivitas kesehariannya dengan baik.

“Lingkungan yang aman itu sebenarnya tidak hanya lihat lengkap atau tidaknya orangtua, tapi yang memang anak merasa aman, anak bisa melakukan kegiatannya dengan baik, dia bisa menuruti disiplin yang diberikan, kemudian pada saat dia tantrum ada orangtua yang paham terhadap kebutuhan emosinya,” tutup Astrid.