Nakita.id – Sahabat adalah seorang yang sangat dekat dengan diri kita.
Keadaan suka maupun duka, selalu kita bagikan dengan sahabat, sebagai orang yang dipercaya.
Bahkan, beberapa orang rela berkorban agar sang sahabat bahagia, misalnya Francia Raisa yang rela mendonorkan ginjalnya untuk sahabatnya yang merupakan penyanyi dunia, Selena Gomez.
BACA JUGA:5 Seleb Keren ini Menikahi Janda, No 4 Paling Romantis dan Haru
Ternyata kisah indahnya persahabatan Selena dan Francia berbanding terbalik dengan persahabatan dua perempuan asal Filipina ini.
Bagaimana tidak, seorang perempuan bernama Perlita Cueto dengan tega menculik anak sahabatnya sendiri.
Kejadian mengerikan itu terjadi 4 Oktober 2006.
Saat itu, Rubymar Salonga tengah sibuk dan menitipkan bayinya yang masih berusia beberapa minggu ke Perlita sejenak.
Ketika kembali dan hendak mengambil anaknya, ternyata Perlita sudah membawa kabur anak Rubymar.
BACA JUGA:Romantis, Ternyata Ini Bukti Cinta Temmy Rahadi Untuk Sang Istri
Kehilangan anak adalah hal yang paling menakutkan bagi seorang ibu, begitupun dengan Rubymar.
Ia tampak panik dan mencari putrinya kesana kemari.
Selama 11 tahun, tanpa henti ia memasang selebaran foto bayi putrinya dan Perlita di jalanan.
Meski bertahun-tahun tak kunjung membuahkan hasil, ia tetap yakin suatu saat akan menemukan putrinya kembali.
Tahun lalu ada seseorang meneleponnya dan mengaku pernah melihat sosok Perlita.
Penelepon tersebut mengatakan bahwa Perlita ada di daerah Batangas.
Saat itu juga Rubymar dan keluarganya bergegas pergi ke Batangas untuk menemui Perlita.
Ketika sampai di Batangas dan bertemu Perlita, betapa terkejutnya Rubymar beserta keluarga mengetahui bahwa nama putrinya telah diganti menjadi Jillian Cueto.
Setelah ditanya alasan menculik putri Rubymar, Perlita mengaku bahwa ia menculik putri Rubymar untuk menjadikannya sebagai anak.
Perlita rupanya pura-pura hamil dan memberi tahu suaminya bernama Gilberto Cueto yang saat itu merantau bahwa ia sudah melahirkan.
BACA JUGA:Hal Yang Harus Dilakukan Setelah Pulang Ke Rumah Pasca Persalinan
Saat itu, Gilberto sangat bahagia karena akhirnya mendapat anak yang selama ini dinanti.
Ketika diberitahu bahwa Jillian sebenarnya adalah putri Rubymar, Gilberto tidak percaya dan menolak semua pernyataan yang disampaikan keluarga Rubymar.
Bahkan, ketika ditawarkan tes DNA, Gilberto juga tetap menolaknya.
Ia masih percaya bahwa Jillian adalah anak kandungnya.
Akhirnya, pihak keluarga Rubymar memilih jalur hukum untuk kasus penculikan putri Rubymar.
Setelah dilakukan tes DNA, terbukti bahwa Rubymar 99,98% adalah ibu dari Jillian.
Persidangan memutuskan Perlita bersalah dan dihukum sesuai hukum di negara Filipina.
Akhirnya, Rubymar bisa bersatu dengan putrinya yang 11 tahun hilang.