Mitos vs Fakta Kehamilan: Orang-orang Percaya Makan Makanan Ini Bisa Bikin Moms Bisa Hamil Anak Kembar, Benarkah?

By Aullia Rachma Puteri, Senin, 15 November 2021 | 19:30 WIB
Mitos vs fakta kehamilan: Kalau ingin punya anak kembar Moms harus banyak makan singkong, benar begitu Moms? (Pexels.com)

Nakita.id - Moms pasti sering dengar kalau ibu hamil banyak pantangannya.

Salah satunya adalah pantangan suatu makanan tertentu.

Mitos vs fakta kehamilan ini memang sering diperdebatkan. Kadang hasilnya seri ada yang terbuki mitos ada juga yang terbukti fakta.

Tapi kali ini sepertinya ibu hamil tidak dilarang makan makanan tertentu. Justru Moms yang sedang merencanakan kehamilan disarankan makan singkong.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Asam Lambung Sering Naik Saat Hamil Pertanda Bayi Memiliki Ciri Fisik Seperti Ini

Karena konon katanya makan singkong bikin hamil anak kembar.

Benarkah demikian?

Mengutip dari Kompas.com, pernyataan soal makan singkong bisa buat Moms hamil anak kembar karena ada seorang peneliti yang datang ke sebuah desa di Afrika.

Desa itu bernama Igbo-Ora. Disana hampir semua penduduknya bisa hamil anak kembar.

Desa ini bahkan dilaporkan memiliki tingkat kelahiran kembar tertinggi di dunia.

Setelah diusut lebih lanjut, ternyata banyak ibu disana suka makan singkong.

Ini tentunya menjadi aneh, karena ternyata rahasia ibu di desa Igbo-Ora melahirkan bayi kembar hanya suka makan singkong.

Apa hanya kebetulan semata? Tentu tidak Moms.

Singkong

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Banyak Ibu Hamil Mengalami Kontraksi Saat Bulan Purnama, Benarkah?

Penelitian soal ini juga sempat ditulis. Bahkan dengan tegas peneliti menyebut bahwa singkong menjadi salah satu makanan yang bisa membuat Moms subur.

Bahkan bisa membuat sel telur pada rahim menghasilkan bayi kembar.

Tetapi, karena ini hanya hasil penelitian seorang mahasiswa dari Yale University yang belum dibuktikan secara resmi, maka untuk sementara singkong harus masuk kategori mitos.

Mitos kehamilan ini sudah beredar luas sejak era ’80-an dan harus diakhiri sekarang.

Teori di balik mitos ini ada hubungannya dengan salah satu bahan yang umum ditemukan dalam sirup obat batuk: guaifenesin.

Dalam sebuah penelitian tahun 1982, obat batuk dianggap pendorong kesuburan yang potensial karena kemampuannya menipiskan lendir serviks, sehingga memudahkan perjalanan sperma bertemu sel telur.

Namun, mengingat tak pernah ada penelitian yang bisa membuktikan teori di atas, sebaiknya Moms tidak mengikuti saran tersebut.

Faktanya, zat antihistamin dalam obat batuk justru memberi dampak buruk bagi kesuburan, bila dikonsumsi dalam dosis berlebihan.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Mitos vs Fakta Kehamilan tentang Minum Alkohol Bisa Sebabkan Bibir Bayi Sumbing, Begini Peringatan dari Ahli