Ingin Anak Kelak Tak Jadi Koruptor? Begini Pola Asuhnya, Moms!

By Nia Lara Sari, Minggu, 11 Maret 2018 | 12:28 WIB
Pola asuh agar anak tumbuh menjadi anak yang jujur ()

Nakita.id - Moms pasti sepakat bahwa nilai kejujuran adalah hal yang sangat penting.

Moms mungkin sadar betul untuk sedini mungkin menamkan nilai-nilai kejujuran pada anak agar kelak ia menjadi orang yang dapat dipercaya.

Dengan berkata dan berlaku jujur, anak akan mudah diterima di lingkungannya, banyak yang menyenanginya karena citra dirinya sangat positif.

BACA JUGA: Biasakan Si Kecil Bersikap Sopan dan Jujur Untuk Manfaat Berikut

Plus, dengan menjadi orang yang dapat dipercaya, anak akan memperoleh kesempatan yang lebih besar untuk mengembangkan diri dan kemampuannya.

Menyenangkan bukan Moms? Karena itulah, sejak dini tanamkan nilai-nilai kejujuran pada Si Kecil.

Namun Moms, dilansir dari buku Nakita tentang Panduan Tumbuh Kembang Anak (November 2008), ternyata ada beberapa kebiasaan orangtua dalam mengasuh Si Kecil yang bisa membuat Si Kecil beranjak menjadi pribadi dewasa yang jujur. 

Berikut pola asuh yang perlu Moms dan Dads terapkan;

1. Biasakan berkata dan berperilaku jujur, utamanya di hadapan anak-anak. Kebohongan sekecil apa pun akan berbuah kebohongan berikutnya.

2. Tanamkan pemahanan bila berlaku jujur ​​akan menguntungkan diri sendiri.

Contohkan, karena banyak berlaku jujur akan banyak teman, mendapat kepercayaan dari tetangga, dikenal sebagai orang jujur, dan sebagainya.

3. Tumbuhkan kesadaran bahwa meskipun bentuk ketidakjujuran tidak terlihat, tapi Tuhan yang Maha Melihat tidak akan terlewat.

4. Dalam kehidupan sehari-hari, orangtua membiasakan bercerita pada pasangannya apa saja yang dilakukan sehari itu, perincian keuangan secara terbuka, dan tidak menutupi sesuatu.

Meski sederhana, hal ini bisa mencegah pertengkaran akibat saling tidak percaya, yang bisa berpengaruh pada anak.

BACA JUGA: The Power of Singing. Ini 10 Keuntungan Bila Moms Suka Menyanyi! 

5. Berikan konsekuensi atau sanksi secara tegas pada siapa saja yang tidak jujur, sehingga tertanam dalam benak anak, kalau mau mendapat apresiasi sebagai anak baik, ia harus jujur.

6. Bersedia meminta maaf dan mengakui kesalahan bila gagal menerapkan sesuatu hal yang telah dikomitmenkan bersama, janganlah marah atau menyalahkan lingkungan, termasuk anak.

 Sebaliknya, hati-hati dengan perilaku-perilaku di bawah ini yang dapat memberikan gambaran dan mengarahkan anak bersikap tidak jujur sejak kecil.

-  Mengintruksikan anak berkata bohong misalnya, "Bilang Mama lagi tidur," ketika ada telepon dari orang yang tak dikehendaki, Ini akan menjadi contoh tidak baik bagi anak.

-  Menyembunyikan sesuatu dari suami atau istri bila membeli barang baru, serta harganya bisa dilebihkan bisa juga dikurangi. - Budaya menyogok guru, ada orangtua yang memberikan benda atau uang kepada guru dengan maksud tertentu, misalnya agar anaknya mendapatkan nilai-nilai bagus atau naik kelas.

BACA JUGA: 5 Potret Jadul Artis Lawas Cantiknya Alami, Bisa Tebak Foto Siapa Ini?

- Menyelesaikan segala persoalan dengan uang. Kebiasaan seperti ini akan menjadi bibit anak untuk melakukan tindakan korupsi (dalam berbagai hal misalnya korupsi uang, waktu dan lain sebagainya).

Misal tidak mau antre tapi menyuruh orang dengan imbalan sejumlah uang (memakai joki), maka anak akan berpikir bahwa uang dapat mengatasi segalanya.

Pasti Moms tidak mau kelak anak mempunyai sifat-sifat buruk di atas, bukan?. (*)