Perkembangan Anak, 3 Manfaat Tahapan Bermain dalam Masa Kanak-kanak Awal

By David Togatorop, Sabtu, 4 Desember 2021 | 08:28 WIB
Masa bermain merupakan tahapan masa kanak-kanak awal yang sangat bermanfaat. (Pixabay)

Nakita.id - Masa kanak-kanak sering disebut dengan masa bemain. Pendapat ini memang benar karena terutama pada masa kanak-kanak awal bermain bukan hanya sebagai sarana anak untuk menjadi gembira, tetapi juga untuk melatih kemampuan motorik dan untuk sarana pembelajaran.

Karena itu, Elizabeth Hurlock, pakar psikologi perkembangan menyebut masa awal kanak-kanak sebagai tahap mainan. Masa kanak-kanak awal berlangsung selepas masa bayi hingga usia masuk sekolah.

Saking pentingnya masa bermain ini, orangtua wajib mengerti pemahaman akan manfaat tahapan bermain agar orangtua bisa memfasilitasi anak dengan baik dan mengembangkan potensi terbaik anak.

Baca Juga: Perkembangan Anak, Sigap Memberikan Respons Pada Bayi Akan Membentuk Kemandirian Anak Bukan Sifat Manja

1. Persiapan untuk tahapan perkembangan berikutnya

Bermain merupakan aktivitas utama anak-anak, bahkan merupakan kegiatan pokok yang serius.

Sayangnya, banyak orangtua menganggap bermain merupakan aktivitas yang membuang waktu dan menggantikannya dengan pembelajaran dengan metode pendidikan yang terlalu awal.

Justru sebaliknya, bermain merupakan kegiatan penting dalam perkembangan tahun-tahun pertama masa kanak-kanak untuk mempersiapkan diri menuju tahap perkembangan berikutnya.

2. Membentuk karakter dan kecerdasan

Tidak semua anak memiliki pola bermain yang sama. Apa yang dimainkan anak bergantung pada karakter dan minat anak dan bisa mengembangkannya untuk lebih sempurna. Misalnya, anak yang terlatih mengembangkan kemampuan motorik yang baik dari awal akan menunjukkan minat pada permainan konstruksi (misalnya balok dan lego).

Masa bermain juga membentuk karakter anak.

Anak yang kemudian terpapar pada mainan konstruksi juga akan berkembang menjadi anak yang kreatif. Anak akan menciptakan sesuatu dari dari mainan-mainan yang sudah ada.

Ada juga anak yang secara karakter menunjukkan sifat sosial yang lebih sehingga ia lebih memilih untuk bermain dengan anak-anak lain.

Menurut Hurlock, anak yang lebih cerdas akan menunjukkan minat untuk bermain sandiwara dan kalaupun dihadapkan pada mainan konstruksi, ia akan memilih bentuk konstruksi yang lebih sulit dan bisa menyelesaikannya dengan baik.

Baca Juga: Perkembangan Anak dalam Tingkah Laku Kemelekatan, Senyuman Sebagai Tanda Awal Lekat

3. Menambah pengertian tentang kehidupan

Dengan bermain, anak akan mendapatkan pengertian akan hubungan kausal (Sebab akibat) dari benda-benda yang dimainkannya.

Kemampuan mengerti ini akan membuat anak menjadi lebih mudah menghadapi situasi nyata saat dia menghadapi benda atau situasi atau bahkan menghadapi orang-orang yang menunjukkan karakter sama dengan permainannya.

Baca Juga: Perkembangan Anak, Menggambar Sebagai Persiapan Kemampuan Menulis dan Membaca

Pakar psikologi perkembangan Jean Piaget menyebut kemampuan ini sebagai tahap berpikir praoperasional yang berlangsung antara umur 2 atau 3 tahun hingga 7 atau 8 tahun.

(Penulis: David Togatorop S.S, M.Hum - Editor in Chief Nakita.id)