Insiden Meninggalnya Novia Widyasari Hebohkan Jagat Maya, Apa yang Harus Dilakukan Jika Teman Mengalami Pelecehan Seksual?

By Amallia Putri, Minggu, 5 Desember 2021 | 16:00 WIB
Cara tepat menolong seseorang yang menjadi korban pelecehan seksual ()

Nakita.id - Sejak Sabtu, 4 Desember 2021, jagat dunia maya dikejutkan dengan kasus tewasnya seorang mahasiswi bernama Novia Widyasari.

Kabarnya, mahasiswi berusia 23 tahun tersebut meninggal dunia di atas pusara ayahnya karena mengonsumsi racun.

Dengan keterangan tersebut, diketahui Novia meninggal dunia karena bunuh diri.

Setelah penemuan jasad Novia di peristirahatan terakhir ayahnya tersebut, mulai bermunculan penyebab alasan Novia meninggal dunia.

Dari kabar yang beredar di dunia maya, Novia mengakhiri hidupnya setelah sekian lama mengidap depresi karena perlakuan dari mantan kekasihnya yang bernama Randy.

Warganet saling membagikan bukti digital bahwa Novia mengalami pelecehan seksual dari Randy.

Warganet juga sempat menemukan bahwa Novia sempat mencurahkan isi hatinya melalui media sosial seperti Twitter dan platform Quora.

Dalam curahan hatinya tersebut, Novia mengaku sempat dipaksa melakukan hubungan seksual dan aborsi oleh pihak Randy.

Baca Juga: Dampak Pelecehan Seksual pada Wanita, Bukan Cuma Bisa Datangkan Trauma Tapi juga Datangkan Hal Buruk Ini bagi Perempuan

Lebih memprihatinkan lagi, diketahui Novia sempat hendak melakukan percobaan bunuh diri sebelumnya.

Melansir dari TribunKaltim, tanggal 1 Desember 2021 polisi mendapat keterangan bahwa percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh Novia tersebut dapat dicegah oleh ibu dan saudaranya.

Sejauh ini, polisi berusaha untuk mengupas kasus tewasnya Novia Widyasari setelah viral di media sosial.

Randy dijerat pasal aborsi dan dikenakan ancaman penjara maksimal 5 tahun.

Melansir dari Suar.ID, Novia sempat menceritakan masalahnya ini pada pamannya.

Sayangnya, diketahui sang paman yang ia panggil dengan sebutan 'mas' tersebut tidak menanggapi cerita Novia dengan serius dan malah menyalahkan Novia.

Sang paman menganggap Novia hanya akan mencoreng nama baik keluarga.

Semakin ke sini, semakin banyak korban pelecehan seksual yang sadar bahwa mereka pantas untuk mendapatkan keadilan.

Dari laporan Komnas Perempuan, kekerasan terhadap perempuan di masa pandemi ini mengalami peningkatan.

Melansir dari Kompas.com, sebanyak lebih dari 400 kasus pelecehan seksual terjadi sepanjang bulan Januari hingga Maret 2021.

Beberapa korban masih berusia anak-anak.

Salah satu langkah pertama yang biasanya dilakukan oleh korban pelecehan seksual adalah menceritakan kejadian yang dialaminya oleh orang lain.

Seperti saudara, keluarga inti, atau teman dekat yang dipercaya.

Apabila nantinya ada seseorang yang menceritakan tentang kasus pelecehan seksual yang dialaminya, Moms harus tahu apa yang dilakukan.

Menceritakan kasus pelecehan seksual yang terjadi tidak mudah, Moms.

Baca Juga: Merasa Kekeh Bukan Pelaku Atas Tudingan Pelecehan Seksual, Gofar Hilman Siap Bela Kebenaran Bahkan Sampai Dirinya Mati

Kemungkinan besar, korban mengalami tekanan dari rasa malu dan ketakutan akan ancaman dari pelaku.

Diperlukan empati dan sensitivitas yang besar saat seseorang bercerita kepada kita mengenai peristiwa buruk yang baru saja dialaminya tersebut.

Berikut adalah beberapa cara jika seseorang baru saja mengalami pelecehan seksual:

1. Dengarkan ceritanya

Di posisi ini, Moms wajib menjadi pendengar yang baik.

Dengarkan terlebih dahulu kronologi peristiwanya dari korban.

Sepatutnya, Moms membangun ruang aman bagi korban untuk bercerita.

Artinya, saat mendengarkan korban bercerita, jangan sampai Moms malah menjustifikasi pengalaman korban.

Korban pelecehan seksual tentu mengalami trauma akan peristiwa yang terjadi padanya

Korban yang datang dengan rasa takut, malu, dan pengalaman traumatis akan semakin terpuruk jika dirinya dijustifikasi.

Berikan dukungan untuknya dan katakan bahwa Moms akan selalu membantunya.

Hal ini adalah hal penting untuk membantu korban mengurangi rasa traumanya.

2. Jangan paksa korban menceritakan detailnya

Karena datang dengan perasaan traumatik, akan ada kemungkinan korban kurang mampu untuk menceritakan secara mendetail.

Sebaiknya, serahkan pada korban seberapa banyak ia ingin menceritakan pengalamannya pada Moms.

Jangan paksa korban untuk menceritakan detail pengalamannya.

Sebab, hal ini hanya akan membawa korban semakin mengalami trauma.

3. Bangun kepercayaan pada korban

Dalam keadaan ini, berikan kepercayaan penuh terhadap korban.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Belum juga Kelar Masalahnya dengan Istri Siri, Mendadak Seorang Wanita Mengaku Dilecehkan oleh Ayah Taqy Malik: ‘Melakukan Bujuk Rayu’

Mungkin Moms akan merasa ragu dengan cerita korban.

Namun, di situasi seperti ini, bukan tugas Moms untuk membuktikan ucapan korban itu benar atau tidak.

Ada baiknya jika Moms fokus pada apa yang diinginkan oleh korban.

4. Fokus pada keinginan korban

Apabila korban sudah menceritakan pengalamannya, tawarkan kepada korban, apa yang diinginkannya.

Apakah itu pemulihan trauma atau pelaporan pada pihak berwajib.

Sementara itu, Moms wajib untuk menjaga privasi korban.

Dari beberapa kasus yang beredar, kasus pelecehan seksual disebarkan melalui media sosial agar pelaku mendapatkan sangsi sosial.

Korban pelecehan seksual cenderung kesulitan untuk menceritakan pengalamannya karena masih mengalami trauma

Namun, hal ini kurang aman untuk posisi korban yang masih mengalami trauma.

Cukup simpan pengalaman tersebut antara Moms dan korban.

Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan korban dari ancaman pelaku dan perundungan yang lebih jauh lagi.

5. Pilih tata bahasa yang lebih aman

Tentu empati sangat dibutuhkan saat situasi ini.

Ada baiknya jika Moms memilih bahasa yang lebih menenangkan korban, misalnya:

- Tidak masalah, ini bukan salahmu

- Terimakasih, ya, sudah mau bercerita. Kamu hebat sudah berani untuk bercerita

- Apa yang bisa aku bantu untuk mengatasinya?

Baca Juga: Saipul Jamil 'Ngadu' ke Hotman Paris Usai Diboikot Tampil Sana-sini Setelah Bebas dari Penjara, Reaksi Sang Pengacara Kondang Seperti Ini

- Kamu tidak sendiri

- Kalau butuh bantuan, kamu bisa meminta bantuanku

- Apapun keputusanmu, aku pasti mendukung

Korban pelecehan seksual membutuhkan empati dan dukungan setelah apa yang dialaminya.

Tidak mudah baginya untuk menceritakan pengalamannya tersebut.

Karena di situasinya, ia cenderung masih mengalami traumatik, serta dihantui perasaan takut akan perundungan dari pelaku dan cercaan dari masyarakat.

Itulah yang Moms bisa lakukan jika seseorang bercerita telah mengalami pelecehan seksual.