Keguguran Tanpa Adanya Tanda-tanda, Apa Mungkin Bisa Terjadi? Ini Kata Dokter Kandungan

By Ruby Rachmadina, Kamis, 9 Desember 2021 | 15:45 WIB
Keguguran tanpa adanya tanda-tanda bisa saja terjadi (Pixabay.com)

Keguguran seperti ini lebih dikenal dengan sebutan keguguran yang tidak diketahui atau missed miscarriage.

Kondisi ini sangat berisiko pada trimester awal kehamilan.

Biasanya ciri-ciri keguguran tanpa adanya tanda-tanda bisa Moms waspadai jika merasa berkurangnya gejala atau tanda kehamilan seperti mual, muntah, dan perasaan nyeri di sekitar payudara.

Oleh karena itu, ibu hamil perlu rutin melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan seperti USG untuk memantau kondisi kesehatan sang janin.

Tetapi, jika telah melakukan pemeriksaan dan detak jantung sudah tak ada lagi, dokter bisa memastikan bahwa kondisi sang janin tak bisa diselamatkan.

"Biasanya tidak memberikan tanda-tanda apa-apa, dengan seperti itu kita tidak mendiamkan begitu saja. Kalau dari USG detak jantung sudah tidak ada, kita sudah memastikan bahwa kehamilannya tidak berlanjut lagi," ungkap dr. Malvin.

Baca Juga: Perdarahan Selama Kehamilan Tak Melulu Keguguran, Begini Penjelasannya Menurut Dokter Kandungan

Ibu hamil yang telah didiagnosis mengalami keguguran tanpa adanya tanda-tanda bisa menunggu hingga beberapa minggu sampai terjadinya perdarahan yang menyebabkan janin keluar dengan sendirinya secara alami.

Tetapi, jika sang janin tidak kunjung keluar, dokter akan memberikan arahan dan memutuskan untuk mengeluarkannya, baik dengan pemberian obat-obatan atau mengeluarkannya dengan cara kuret untuk mengeluarkan janin.

"Anjurannya kita keluarkan produk kehamilan, karena kalau didiamkan terlalu lama akan tidak bagus pada ibu. Bisa sewaktu-waktu terjadinya perdarahan karena keguguran yang tiba-tiba kita enggak tahu. Pada umumnya, kehamilan yang tidak berkembang, detak jantung janin sudah tidak ada itu dia akan keluar sendiri sebenarnya, sebagian besar," jelas dr. Malvin.

"Tetapi, ada beberapa yang tidak keluar dan akibatnya kurang baik ke ibu. Sebaiknya jika sudah kehamilan tidak bisa berkembang lagi putuskan, tegaskan, dokternya akan meminta untuk memilih tindakan evakuasi," terang dr. Malvin.