PTSD Membuat Vanessa Angel Sampai Menangis Saat Orang Tak Ketuk Pintu, Ternyata Gangguan Stres Pasca Trauma Bukan Hal Sepele

By Diah Puspita Ningrum, Selasa, 14 Desember 2021 | 15:55 WIB
Vanessa Angel mengidap PTSD (Instagram/vanessangelofficial)

Nakita.id - Fuji mengungkap hal yang selama ini tidak publik tahu, yakni Vanessa Angel mengidap PTSD (post-traumatic stress disorder) atau gangguan stres pasca trauma.

Kondisi Vanessa Angel ini bahkan disebut Fuji bisa membuat kakak iparnya kaget hingga menangis.

Ini diungkap oleh Fuji ketika berbincang dengan Ruben Onsu dalam kanal Youtube 'The Onsu Family' belum lama ini.

Baca Juga: Ibu Mertua Vanessa Angel Ungkap Kerinduan Mendalam, Masih Menunggu Kehadiran Anak dan Menantunya Meski Sudah Meninggal 40 Hari Lalu

"Vaness itu anaknya gampang trauma ya," ucap Ruben Onsu.

"Iya, aku sering banget diomelin sama dia, aku kalau buka pintu, dia itu ada PTSD gara-gara kejadian di Surabaya, dia trauma banget, dia nggak bisa kalau pintu langsung dibuka, harus diketok pelan banget," jelas Fuji.

Fuji yang memang tidak punya kebiasaan mengetuk pintu di rumah sering dimarahi Vanessa Angel karena itu.

Dijelaskan bahwa PTSD Vanessa Angel akan membuatnya sampai menangis hanya karena ada orang masuk tanpa mengetuk pintu.

"Dia itu bisa sampai menangis kadang kalau aku buka pintu, saking kagetnya dia sampai nangis karena saking takutnya," ucap Fuji.

"Jadi traumanya masih?" tanya Ruben Onsu.

"Iya traumanya berat dia," jawab Fuji.

Lantas, seperti apakah sebenarnya PTSD atau gangguan stress pascra trauma ini?

Fuji ungkap Vanessa Angel idap PTSD

Dikutip dari KOMPAS, PTSD merupakan kondisi kesehatan mental yang dipicu peristiwa traumatis, baik dengan menyaksikan atau mengalami langsung.

Baca Juga: Ditanya Ruben Onsu Soal Pemindahan Makam Vanessa Angel, Fuji Adik Bibi Andriansyah Tegas Menolak, Sebut Tidak Etis karena Alasan Ini

Gejala yang timbul bisa berupa kilas balik, mimpi buruk, kecemasan berlebihan serta pikiran tak terkendali.

Orang dengan kondisi ini biasanya akan sulit untuk mengatasi ketakutan tersebut.

Akan muncul penigkatan rasa awas terhadap bahaya yang kemudian menyebabkan stres atau takut meski kondisi mereka sedang alam.

Kondisi ini tidak bisa dianggap remeh karena bisa berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Gejala PTSD sendiri digolongkan menjadi empat, yakni ingatan yang mengganggu, penghindaran, perubahan negatif dalam pemikiran dan suasana hati, sampai perubahan reaksi fisik dan emosional.

Setiap orang yang mengidap PTSD bisa mengalami gejala berbeda yang bervariasi.

Umumnya, penanganan PTSD akan melibatkan terapi bicara (psikoterapi) dan pengobatan.

Salah satu psikoterapi, terapi perilaku kognitif (CBT) dilaporkan sangat efektif.

Penjelasan mengenai PTSD atau gangguan stres pasca trauma

Baca Juga: Baru Terungkap Sekarang, Fuji Sebut Vanessa Angel Idap PTSD yang Buat Istri Bibi Andriansyah Menangis Jika Alami Kondisi Ini, 'Trauma Berat Dia'

Beberapa bentuk spesifik CBT yang dapat digunakan untuk mengobati PTSD seperti:

1. terapi pemrosesan kognitif

2. terapi paparan berkepanjangan

3. terapi inokulasi stres