Banjir di Mandailing Natal, Para Korban Banjir Mengeluh Kekurangan Makanan dan Air Bersih

By Shannon Leonette, Minggu, 19 Desember 2021 | 18:51 WIB
Ilustrasi banjir (Pixabay.com/ Wickedgood)

Nakita.id - Korban banjir di Desa Muara, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Mandailing Natal mulai kekurangan pasokan makanan di hari kedua usai banjir yang terjadi Sabtu lalu (18/12/2021).

Keluhan tersebut disampaikan korban terdampak banjir, yakni Satria Wira, Lela Sari, Ahmad Pangidoan, dan April Saputra selaku warga Desa Muara Batang Angkola.

Mengutip Tribunnews (19/12/2021), Ahmad Pangidoan mengatakan, hujan baru berhenti pada Minggu.

Sebelumnya, hujan lebat mengguyur kawasan tersebut sejak Jumat malam bahkan hingga Minggu pagi hari ini.

"Pertama sekali banjir, awalnya datang hujan pada malam harinnya. Hujan baru berhenti hari ini," kata Ahmad.

Hingga kini, Ahmad mengalami nasib yang sama seperti warga lainnya.

Rumahnya sudah terendam banjir hingga tak bisa ditempati lagi.

Bahkan, lumpur tebal telah melapisi lantai rumah lebih dari 30 cm.

Baca Juga: Warga Lampung hingga Merauke Hati-hati! BMKG Beri Peringatan Dini Soal Potensi Banjir Rob di Beberapa 23 Wilayah Ini

Ahmad, istri, serta anaknya telah dievakuasi ke pengungsian.

"Ada yang ke pengungsian, ada yang ke masjid," terang Ahmad.

Sejauh ini, menurut Ahmad, kebutuhan mendesak seperti obat-obatan dan makanan belum tersalurkan terhahadap korban terdampak banjir di wilayahnya.

"Belum ada bantuan sama sekali," katanya.

Selain itu, masyarakat di sana juga benar-benar membutuhkan air bersih selain makanan.

"Kami benar-benar membutuhkan bantuan, air bersih terutama. Sampai sekarang kami belum makan apa-apa. Kalau ada bantuan makanan dari pemerintah, kami sangat terbuka menerima," kata Ahmad.

Baca Juga: Warga Sulawesi Utara Hati-hati! Ada Peringatan Dini BMKG Soal Potensi Banjir Rob di 4 Daerah di Sulut, Mana Saja?

Sebagai informasi, banjir yang terjadi di Desa Muara merupakan banjir kiriman dari beberapa titik Mandailing Natal.

Air meluap dari sungai sekitar desa tersebut, dan mengakibatkan pemukiman terendam ditambah curah hujan yang lebat.

"Ini air kiriman dari beberapa titik di Kabupaten Mandailing Natal, karena kita kan tinggal di penghujung sungai," ujar Satria Wira, salah satu korban.

Baca Juga: Catat! Di Tanggal 18-22 Desember 2021 BMKG Beri Peringatan Dini Soal Potensi Gelombang Tinggi hingga Banjir Rob di Beberapa Pesisir

Menurut Satria, banjir mulai terjadi pada Sabtu, 18 Desember 2021, pukul 12.30 WIB.

Lalu, pada pukul 16.00 WIB secara total banjir telah merendam pemukiman.

Kaum ibu dan anak kini pun menjadi prioritas yang diungksikan ke lokasi aman.

Rumah warga, saat ini, tidak memungkinkan untuk ditempati.

"Kalau rumah, sudah tidak memungkinkan lagi untuk ditempati," kata Satria.

Adapun korban lainnya, Lela Sari dan April Saputra, mengatakan kesulitan makan karena tidak bisa memasak.

Apalagi, kayu bakar yang sehari-hari digunakan basah terendam air dan tak bisa terbakar.

"Kami enggak bisa masak, apalagi kan biasanya pakai kayu bakar masaknya. Makanya enggak belum makan," keluh April.

April berharap, pemerintah daerah maupun pusat cepat tanggap memberi bantuan.

Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Keras Soal Potensi Banjir Rob hingga Gelombang Tinggi di Daerah Ini, Waspada!

Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Korban Banjir di Mandailing Natal Kekurangan Pasokan Makanan