Salah satu penyakit yang paling umum terjadi adalah sariawan.
Sariawan dapat terjadi kepada siapapun, baik orangtua maupun anak-anak.
Mungkin bagi orang dewasa penyakit ini terlihat sepele.
Baca Juga: Cara Mudah Mengobati Sariawan Bayi Menggunakan ASI dan Madu
Tetapi akan sangat berbeda jika sariawan terjadi pada Si Kecil.
Apalagi jika sariawan terjadi berulang kali yang kerap membuat anak kehilangan nafsu makannya.
Apabila terus dibiarkan, sariawan berulang bisa menyebabkan kebutuhan nutrisi anak tidak terpenuhi dengan optimal.
Sudah seharusnya, para orangtua mengetahui cara seperti apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi sariawan pada anak.
Dilansir Raising Children, sariawan bisa disebabkan oleh penggunaan dot atau botol ketika mereka menyusu.
Maka sebaiknya, sterilkan terlebih dahulu sebelum dan sesudah menggunakan botol susu.
Jika Moms memberikan ASI ekslusif maka rajin-rajinlah untuk membersihkan puting dengan lembut setelah dan akan menyusu.
Biasanya untuk menumbuhkan gigi anak banyak orangtua yang menggunakan boneka atau cincin tumbuh gigi.
Sama dengan botol, sterilkan peralatan tersebut secara teratur untuk mencegah sariawan.
Jika Si Kecil menderita diabetes, jagalah kadar gula darahnya agar tetap terkontrol agar terhindar dari sariawan.
Apabila anak memiliki asma, pastikan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Terutama setelah minum obat asma yang mengharuskan mulutnya dicuci dengan air.
Untuk mengobati sariawan pada anak perlu kehati-hatian dalam pengobatannya.
Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter apabila sariawan menyebabkan anak sulit makan dan mudah tersinggung.
Dokter mungkin akan meresepkan obat tetes antijamur atau gel oral untuk digunakan setiap kali selesai menyusu atau makan selama 10 hari.
Ketika anak sariawan, Moms masih diperbolehkan untuk menyusui.
Baca Juga: Astaga Semudah Ini Mengatasi Sariawan dengan Bahan Alami, Cuma Pakai Garam hingga Madu
Kemungkinan besar dokter akan menyarankan untuk Moms mengoleskan krim antijamur pada puting.
Tetapi Moms harus membersihkannya sebelum menyusui.
Apabila sariawan pada anak tidak menimbulkan keluhan yang membahayakan dokter mungkin tidak perlu mengobati sariawan tersebut.
Sariawan biasanya akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.