Hoax Bahaya Air Kemasan Ditinggal di Mobil, Ini Penjelasan BPOM RI

By Amelia Puteri, Sabtu, 17 Maret 2018 | 18:54 WIB
Klarifikasi BPOM tentang bahaya air kemasan ()

Nakita.id - Air minum kemasan memang praktis dibawa ke mana saja, dan hal inilah yang menjadi alasan air mineral botol masih tetap laku dibeli oleh banyak orang.

Namun, minuman kemasan berkontribusi menambah sampah di lingkungan, karena plastik itu sendiri adalah bahan yang sulit terurai.

Lalu, ada isu lain tentang dampak negatif dari air kemasan.

Sempat ada kabar bahwa meninggalkan air minum kemasan di dalam tempat yang panas dalam waktu lama bisa berbahaya bagi kesehatan manusia.

Tempat dengan suhu panas tersebut adalah di dalam mobil yang tidak dinyalakan mesinnya, namun diparkirkan di tempat panas.

Panas yang dipancarkan dianggap membuat kandungan plastik cepat mengurai dan mencemari air.

BACA JUGA: Luar Biasa! Seminggu Cuci Wajah Pakai Air Beras, Lihat Hasilnya Moms

Konsumsi air minum yang sudah bercampur kimia dari plastik dalam jangka lama akan merusak organ hati.

Tetapi, pada Jumat (16/3/2018), Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM RI) memberikan klarifikasi terkait isu tersebut.

Dalam situsnya, ada 5 poin yang wajib diketahui oleh masyarakat luas, seperti ditulis berikut ini:

"1. Isu mengenai "Air Kemasan Yang Ditinggal Di Dalam Mobil Anda Sangat Berbahaya" adalah TIDAK BENAR.

Isu tersebut merupakan isu lama dan lembaga penelitian yang disebutkan dalam berita tersebut telah melakukan klarifikasi resmi terkait kebenaran berita tersebut (https://www.jhsph.edu/news/stories/2004/halden -dioxins-two.html).

2. Dioxin tidak dapat dihasilkan dari kemasan plastik yang terpapar panas di dalam mobil atau plastik yang dibekukan.

BACA JUGA: Mengenal Kakebo, Solusi Cerdas Menabung ala Jepang Untuk Stay At Home Moms

3. Setiap jenis kemasan pangan baik berupa plastik, kertas ataupun lainnya berpotensi untuk melepaskan komponen penyusunnya ke dalam pangan yang dikemas.

Perpindahan tersebut dapat meningkat dengan adanya suhu tinggi dan waktu kontak yang lama.

Proses produksi yang baik dilakukan oleh industri untuk menjamin komponen penyusun yang terlepas sesuai dengan persyaratan dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan.

4. BPOM RI melakukan pengawasan dan kajian terhadap beberapa jenis kemasan plastik, hasilnya menunjukan bahwa tingkat paparan masyarakat indonesia masih dalam taraf aman.

5. Terkait dengan penggunaan plastik di dalam microwave, tidak semua jenis plastik dapat digunakan di dalam microwave. Karena itu bacalah petunjuk pemakaian yang dicantumkan oleh produsen."

BACA JUGA: Angkat Kaki dan Tempelkan di Dinding, Ternyata Punya Khasiat Super

Tak hanya itu, BPOM RI juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan tidak menyebarluaskan berita atau isu terkait makanan dan kemasan pangan yang tidak terbukti kebenarannya.(*)