Nakita.id - Penyanyi Denada kini masih harus mempertebal kesabarannya.
Bagaimana tidak, sejak 2018 lalu, Denada memutuskan untuk terbang ke Singapura bersama putri tercintanya yang bernama Aisha.
Denada sengaja mengajak Aisha untuk melakukan pengobatan.
Pasalnya, putri Denada tersebut didiagnosis menderita kanker darah atau leukimia.
Denada berharap, agar Aisha bisa sembuh dan terbebas dari kanker mematikan tersebut.
Hal itulah yang membuat Denada masih memih untuk menetap di Singapura.
Sudah banyak tenaga, uang, dan waktu yang Denada korbankan untuk pengobatan buah hatinya.
Kini, Denada dan sang buah hati sudah memasuki tahun keempat berada di Singapura.
Denada pun akhirnya membongkar kondisi sang buah hati yang sudah berjuang melawan penyakit kankernya selama tiga tahun belakangan.
Denada mengatakan, saat ini dirinya sangat bersyukur lantaran sang putri sudah bisa bersekolah kembali.
"Alhamdulillah baik. Alhamdulillah anakku sudah bisa sekolah sama dokternya itu alhamdulillah aku bersyukur,” ujar Denada melansir dari kanal YouTube MAIA ALELDUL TV via Tribunnews.
Denada mengatakan, selama tiga tahun berada di Singapura, sang putri tak pernah pergi kemana-mana kecuali rumah sakit.
"Baru Agustus lalu, bayangin ya kami kan masuk tahun 2018 masuk tahun keempat di Singapura. Tiga tahun di Singapura Aisha hanya di rumah, rumah sakit. Kalau aku ajak supermarket, perginya pun ke supermarket di rumah sakit,” sambung Denada.
Denada juga menjelaskan, buah hatinya tak pernah bersosialisasi selama ini.
“Dia tidak pernah ada di ruang lingkup (sekolah) itu. Dia tidak pernah bersosialisasi, berteman dengan anak-anak lain di luar dari pasien-pasien itu,” ungkap Denada.
Sang pedangdut sangat gembira karena putrinya sudah bisa sekolah lagi.
Namun, di sisi lain, Denada juga dirundung rasa khawatir dengan kondisi putrinya saat bersosialisasi di sekolah.
Hari pertama sekolah, Denada mengatakan bahwa kepala buah hatinya justru terbentur hingga benjol.
"Tiba-tiba dia sekolah, bersosialisasi, berteman baik, main perosotan, main sama teman-temannya. Jadi, hari pertama ke sekolah benjol karena dia tidak biasa beraktivitas di lingkungan lain selain rumah dan rumah sakit,” tutup Denada.