Contoh Hukuman yang Lebih Bijak Dibanding Mengurung Anak di Toilet

By Nia Lara Sari, Senin, 19 Maret 2018 | 21:27 WIB
Menghukum anak agar tidak trauma ()

Nakita.id - Saat Si Kecil melakukan kesalahan mungkin tidakan yang akan diambil orangtua adalah menghukumnya.

Bagaimana tidak, hukuman ini diberikan orangtua dengan maksud agar anak jera dan tidak lagi melakukan tindakan yang keliru.

Hukuman kadang diperlukan sebagai koreksi untuk tingkah laku yang benar-benar menyulitkan.

BACA JUGA: Mendapat Hukuman Karena Melawan Orangtua, Jawaban Anak ini Tak Terduga dan Bikin Kaget! Pemberian hukuman atau sanksi bisa berbentuk apa saja namun tidak bersifat fisik, seperti memukul. Riset menunjukkan, hukuman fisik mungkin terlihat berhasil menghentikan tingkah laku anak untuk sementara tapi tidak mencegah terjadinya kejadian yang sama di kemudian hari, bahkan membuat kenakalannya memburuk. Para pendidik dan psikolog menyarankan agar hukuman yang diberikan adalah mencabut apa saja yang menjadi kesenangannya, semisal dilarang menonton televisi atau bermain keluar rumah.

BACA JUGA: Bergelimang Harta, Lihatlah Isi Kamar Anak Inul Daratista ini Oleh karena itu, orangtua perlu memahami 6 prinsip dasar pemberian hukuman pada anak:   1. Tetapkan sanksi bersama Ketika orangtua membuat sanksi, sepakatilah bersama anak-anak.

Pastikan anak sudah mengetahui sebelumnya sanksi mereka terima ketika mereka berbuat kesalahan.

2. Jangan menunda sanksi Berikan sanksi saat anak.

Jangan menunda keesokan harinya karena anak merasa diungkit-ungkit dan membuatnya merasa dibenci. 3. Berikan sanksi yang sesuai Jangan memberi sanksi yang berlebihan karena anak akan menganggap orangtua membencinya, bukan mengoreksi tingkah Misal, anak merusak mainan temannya karena marah, maka ia harus menggantinya dengan salah satu mainannya daripada mengurungnya berjam-jam di di kamar mandi atau toilet.

BACA JUGA: Yuk Intip Moms, Resto Ramah Anak yang Instagrammable Banget Milik Giselle Anastasia Berikut ini 4. Perhatikan batas waktunya Tak perlu berpanjang-panjang waktu dalam memberikan sanksi.

Contoh, memberikan 5 menit di pojok diam untuk anak prasekolah adalah waktu yang maksimal. 5. Tunjukkan akibat alami Sanksi dapat diberikan dengan membiarkan anak merasakan akibat dari perbuatannya.

BACA JUGA: Wow, Ternyata Inilah Rahasia Tubuh Indah dan Sehat ala Artis Bollywood Contoh, jika ia tidak mau makan, ia akan lapar, jika tidak mengenakan pakaian, ia akan kedinginan, dan sebagainya. 6. Berikan penghargaan atas usahanya Berikan pujian atau pelukan ketika anak telah bertingkah laku dengan baik atau di mencapai target perilaku yang diharapkan berubah.