Tabloid-Nakita.com - "Bu Mayke, saya ingin bertanya, apa hukuman yang bisa diberikan pada anak 3 tahun apabila tidak dapat diingatkan? Apakah berdiri di satu pojok tertentu selama beberapa menit (time out) seperti yang dicontohkan dalam reality show "Nanny 911" cukup efektif? Mohon pendapat Ibu Mayke. Terima kasih. (Endah – Bogor)
Salam kenal, Bu Endah. Reality show "Nanny 911" tidak selalu cocok diterapkan pada anak-anak, sebab bergantung pada berbagai faktor, antara lain, ketegasan dan konsistensi orangtua ketika melaksanakan hukuman, siapa saja yang berperan dalam pengasuhan anak, kepribadian anak. Demikian pula, apakah time out bisa menjadi hukuman yang pantas untuk anak 3 tahun di Indonesia.
Anak usia toddler (sekitar 18 – 36 bulan), karena belum mencapai kematangan dalam perkembangan otak, maka sulit mengendalikan diri. Tindakan mereka bersifat spontan, apa yang diinginkan dan dipikirkan, langsung diucapkan atau dilakukan. Mereka belum mampu dengan baik menimbang-nimbang, apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain, karena itu sangat wajar kalau anak-anak usia ini “lupa” pada pesan orangtuanya dan mengulang perbuatan yang dilarang.
Akan tetapi dengan beranjaknya usia, otak semakin berkembang untuk mencapai kematangan, dan melalui pengarahan, bimbingan dari orangtua mengenai aturan-aturan yang perlu diikuti oleh anak, maka lambat laun si kecil semakin mampu mengendalikan dirinya (meregulasi diri/regulasi emosi).
Saya ingin menyatakan, wajar kalau anak batita dan balita suka nyeleneh, sulit diatur atau diberi tahu. Menjadi tugas orangtua/orang dewasa untuk mengarahkan anak agar bisa menjadi manusia yang mampu mengendalikan dirinya dan bekerja sama dengan orang lain.
Bagaimana caranya? Tentu saja dengan memberitahukan, kenapa dilarang dan memberikan pilihan lain. Sering kali orangtua lupa bahwa anak di usia ini ingin mencoba banyak hal, yang kadang membahayakan dirinya atau orang lain, namun dia belum mengerti sepenuhnya.
Di lain sisi, orangtua lupa, keinginan anak perlu disalurkan agar keingintahuannya bisa dipuaskan, dalam rangka mendapatkan pengalaman yang sangat berharga untuk hidupnya, melatih kemampuan dan ketrampilan dasar.
Jadi, untuk mengatasi perilaku anak Ibu, lebih baik berikan alternatif lain yang boleh dia lakukan dan tidak selalu melarang dan menghukumnya. Sebagai contoh, anak suka sekali main air. Main air dapat diarahkan dengan menyuruhnya menyiram tanaman, atau mencuci sepedanya. Memberantakkan peralatan dapur, dapat disiasati dengan memberikannya peralatan dapur yang aman dilengkapi dengan sayur atau bahan makanan yang bisa dia olah dengan caranya sendiri.
Diharapkan anak mempunyai pengalaman belajar sesuatu yang baru dari keingintahuannya, merasa dirinya dimengerti oleh orangtuanya. Ayah-ibunya pun tidak usah sering-sering menghukum, memarahi anak, dan menjadi stres sendiri. Jadi, tak perlu lagi memikirkan apa hukuman yang pantas untuk anak 3 tahun.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
KOMENTAR