Istri Kedua Opick Meninggal Setelah Janin Meninggal dalam Kandungan, Kenali Gejalanya!

By Maharani Kusuma Daruwati, Selasa, 20 Maret 2018 | 16:58 WIB
Istri Kedua Opick Meninggal Setelah 2 Kali Keguguran (tribunnews)

Nakita.id - Kabar duka datang dari pelantun lagu religi Aunur Rofiq Lil Firdaus atau yang akrab dengan nama Opick.

Pasalnya, istri keduanya, Wulan Mayasari meninggal pada Minggu (18/3/2018).

Kabar meninggalnya istri kedua Opick ini cukup mengejutkan publik.

Wulan Mayasari dikabarkan mengembuskan nafas terakhirnya setelah dua bulan anak yang ada dalam kandungannya meninggal.

Melansir dari Tribunnews.com, sejak saat itu kondisi Wulan pun menurun.

Anak yang dikandung oleh istri kedua Opick tersebut berjenis kelamin laki-laki meninggal saat usia kandungan delapan bulan.

BACA JUGA: Pentingnya Pemeriksaan untuk Deteksi Kelainan Janin, Ini Kata Reisa Broto Asmoro

"Melahirkannya itu sudah‎ dua bulan lalu.

Dan putranya Mas Opick meninggal juga pas umur delapan bulan di kandungan.

Keguguran di dalam perut. Meninggal di dalam rahim itu namanya apa?" kata Ustaz Derry Sulaiman seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Setelah mengalami keguguran dan kematian janin di dalam kandungannya Wulan terus menerus keluar-masuk rumah sakit.

Belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya janin isti kedua Opick, yang mempengaruhi kondisi kesehatan Wulan dikabarkan meninggal dunia.

Opick pun berusaha tetap tegar atas kepergian istrinya tersebut.

Kini istrinya sudah disemayamkan di kawasan Cilincing, Jakarta Selatan.

Belajar dari kasus istri kedua Opick tersebut, Moms sebaiknya mengenali penyebab meninggalnya janin dalam kandungan.

Setiap Moms yang sedang hamil pasti mengharapkan untuk memiliki kehamilan yang sehat.

Moms juga pasti menginginkan bayi yang dikandung tetap aman dan selamat hingga dilahirkan nanti.

Namun, berkaca dari kasus yang dialami Wulan, istri kedua Opick tersebut, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan janin meninggal dalam kandungan atau yang biasa disebut stillbirth.

Stillbirth merupakan kondisi di mana janin meninggal dalam kandungan setelah berusia di atas 28 minggu.

Janin yang meninggal dalam kandungan banyak terjadi di masa kehamilan atau bisa juga terjadi saat proses persalinan berlangsung, meskipun presentasenya kecil.

Meski penyebab pasti janin meninggal dalam kandungan tidak dapat diketahui, namun ada banyak faktor yang bisa menyebabkannya.

Faktor tersebut bisa berasal dari janin itu sendiri maupun dari kondisi Moms yang tidak sehat.

BACA JUGA: Hamil 8 Bulan Berat Badannya Jadi Sorotan Warganet, Franda Diet?

Dr. Bambang Fadjar, SpOG, dari RS Primer Bintaro, Tangerang pun menjelaskan penyebab janin meninggal dalam kandungan seperti dilansir dari Tabloid Nakita.

Berikut tujuh penyebab janin meninggal dalam kandungan menurut Dr. Bambang.

1. Gawat janin

Lewat tali pusat, nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan janin dialirkan.

Jika tali pusat terpelintir, tentu suplainya akan terganggu, bahkan terhenti.

Biasanya terjadi karena gerakan janin yang sangat berlebihan, terutama gerakan yang satu arah saja.

Bisa juga karena kondisi Moms yang menderita penyakit tertentu seperti diabetes, jantung, dan hipertensi yang menyebabkan janin mengalami kekurangan oksigen sehingga ia bergerak liar dan membuat alit pusat terpelintir.

Atau, air ketuban habis, otomatis tali pusat terkompresi antara badan janin dengan sang ibu yang mengakibatkan janin "tercekik" karena suplai oksigen terhenti.

2. Kehamilan lewat waktu

Umumnya, kehamilan ditargetkan hingga usia 42 minggu. Jika lebih dari itu, dianggap hamil lewat waktu.

Plasenta akan mengalami penuaan sehingga fungsinya berkurang, yang dikhawatirkan janin akan kekurangan asupan nutrisi dan oksigen.

Selain itu, cairan ketuban akan menjadi kental dan hijau, yang jika terisap janin dan masuk ke paru-parunya dapat menimbulkan keracunan, infeksi, hingga meninggal dunia.

3. Golongan darah janin tidak cocok dengan ibu

Ini merupakan salah satu penyebab janin meninggal dalam kandungan yang juga bisa terjadi.

Darah Moms tidak cocok dengan janin, seperti pada golongan darah A, B, O.

Janin bisa saja memiliki golongan darah A atau B, sementara Mama bergolongan darah O. Atau, bisa juga sebaliknya.

Ketidakcocokan ini membuat nutrisi dan oksigen sulit masuk ke dalam janin, sementara darah Moms akan membuat zat antibodi yang menyebabkan pertumbuhan janin terhenti.

BACA JUGA: Letakkan Bawang Putih di Bawah Bantal, Manfaatnya Mengejutkan!

4. Penyakit dan infeksi

Gangguan penyakit pada Moms saat hamil juga bisa menjadi penyebab janin meninggal dalam kandungan seperti penyakit diabetes, jantung, hipertensi, gangguan kekurangan gizi, dan lainnya.

Penyakit-penyakit ini akan mengurangi asupan nutrisi ke janin sehingga janin tidak dapat tumbuh dengan baik.

Selain itu, infeksi bakteri ataupun virus juga akan membuat pertumbuhan janin terganggu, bahkan meninggal.

BACA JUGA: Seperti Tom and Jerry, Begini Cara Cynthia Lamusu Melerai Anak Kembarnya

5. Kelainan genetik dan bawaan

Kelainan genetik, misalnya, kelainan pada kromosom janin, dapat membuat pertumbuhan janin terhenti.

Selain itu, terjadinya kelainan bawaan pada janin, semisal jantung janin tak tumbuh sempurna, mengalami kebocoran, paru-paru tak bisa mengembang, atau kelainan lainnya yang dapat mengakibatkan kematian janin.

6. Trauma saat hamil

Moms hamil yang mengalami kecelakaan sehingga terjadi benturan di perut bisa berakibat plasenta terlepas.

Meski hanya terlepas sebagian, namun tetap dapat terjadi perdarahan sehingga asupan nutrisi dan oksigen ke dalam tubuh janin terhenti.

BACA JUGA: Seminggu Jelang Melahirkan, Intip Gaya Zaskia Mecca Hamil Anak Keempat

7. Rhesus darah tidak cocok

Ketidakcocokan ini, misalnya terjadi karena janin mengikuti rhesus darah Dads yang lebih dominan.

Padahal, rhesus (Rh) Dads dan Moms berbeda; Moms Rh negatif dan Papa Rh positif.

Ketidakcocokan ini dapat memengaruhi kondisi janin, seperti: janin mengalami hidrops fetalis, reaksi imunologis berlebihan yang dapat memunculkan pembengkakan kulit janin, cairan berlebih dalam rongga perut, penumpukan cairan di dalam rongga dada atau rongga jantung.

Hal tersebut dapat membuat janin tak dapat melangsungkan hidupnya dan meninggal dalam kandungan.

Itu tadi tujuh hal yang dapat menyebabkan janin meninggal dalam kandungan.

Untuk itu, sebaiknya Moms lebih waspada dan dan lebih berhati-hari, serta rutin memeriksakan kandungan ke dokter.