Fun At Home: Ini Cara Mengenalkan Batita Pada Anggota Keluarga

By Soesanti Harini Hartono, Selasa, 20 Maret 2018 | 17:50 WIB
Siapkan beberapa lembar foto orang-orang yang pernah ditemui si batita. Jadikan seperti “kartu” foto yang mudah diambil dan dipegang oleh si batita. ()

 

Nakita.id. - Melalui permainan ini, Moms dapat mengenalkan orang-orang terdekat yang ada di sekitar si batita berikut ciri khas masing-masing.

PERALATAN

Sejumlah cetakan foto anggota keluarga besar atau sahabat Mama-Papa, lem, gunting, karton, gambar-gambar menarik yang disukai si batita (gajah, helikopter, teddy bear).

BACA JUGA:  Moms Ternyata Begini Cerdas Mendisiplinkan Batita Sesuai Tahap Usia

CARA BERMAIN

1. Siapkan beberapa lembar foto orang-orang yang pernah ditemui si batita. Jadikan seperti “kartu” foto yang mudah diambil dan dipegang oleh si batita.

2. Kemudian, mintalah si batita mengambil sebuah kartu dan tanyakan nama orang yang ada di foto tersebut.

3. Tanyakan peristiwa yang menyenangkan dan ciri khas dari orang tersebut. Atau, boleh juga kegiatan yang pernah dilalui bersama mereka.

Contoh, “Adek ingat kan, Martin yang punya anjing hitam dan besar di rumahnya?”

BACA JUGA: Diledek Warganet karena Anaknya Ileran, Begini Tanggapan Putri Titian

4. Selanjutnya, foto tersebut dapat ditempel pada selembar karton yang telah diberi gambar yang disenangi si batita, seumpama gajah.

Ajak si batita menempelkannya dan pajang di tempat yang mudah terlihat.

 

KECERDASAN YANG DIKEMBANGKAN

Kecerdasan Linguistik/Bahasa

Interaksi selama bermain mengasah kecerdasan berbahasa si batita. Kegiatan ini juga mengembangkan imajinasi dan kecerdasannya. 

Kecerdasan Visual-Spasial

Dari kegiatan menempel foto pada karton yang telah diberi gambar binatang atau benda kesukaan,  si batita belajar mengenal posisi atas-bawah, kiri-kanan, dan tinggi-rendah.

BACA JUGA: 4 Kesalahan Orangtua Saat Memupuk Bakat Ini Membuat Anak Tidak Sukses!

Kecerdasan Interpersonal

Si kecil belajar mengenai keberadaan orang lain dalam kehidupannya, dan sedikit banyak belajar memahami orang lain tersebut.

Sehingga ia tidak mudah merasa tak nyaman di tengah banyak orang. (*)