Efek Samping Vaksin Covid-19 Ternyata Bisa Terjadi karena Sugesti Diri Sendiri, Begini Kata Ahli

By Kintan Nabila, Jumat, 21 Januari 2022 | 20:29 WIB
Nocebo efek samping vaksin covid-19 (Freepik.com/tirachardz)

Nakita.id - Setiap orang yang telah menerima vaksin Covid-19, pada dasarnya wajar-wajar bila mengalami efek sampingnya.

Efek samping tersebut bisa berupa sakit kepala, demam, kelelahan, hingga nyeri otot.

Melansir dari Tribunnews, studi dari para ilmuwan di Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa mayoritas efek samping vaksin Covid-19 bukan muncul dari kandungan vaksin.

Efek samping tersebut bisa terjadi karena dipicu pikiran atau sugesti kita sendiri.

Para peneliti menyebutnya sebagai efek "Nocebo" atau Nocebo Effect.

Mengutip dari laman Merriam Webster, nocebo adalah zat atau pengobatan yang bila dikonsumsi atau diberikan kepada pasien akan memberikan efek samping yang berbahaya atau dapat memperburuk gejala karena ekspektasi negatif atau kondisi psikologis pasien.

Lebih dari dua pertiga efek samping umum yang dialami orang setelah vaksinasi Covid-19, seperti sakit kepala dan kelelahan dapat dikaitkan dengan nocebo.

Dikutip dari The Guardian, para ilmuwan di AS memeriksa data dari 12 uji klinis vaksin Covid-19 dan menemukan bahwa, efek nocebo memengaruhi 76% efek samping vaksin dosis pertama dan hampir 52% dosis kedua.

Kira-kira kondisi psikologis seperti apa yang bisa memicu nocebo ya, Moms? Yuk, simak penjelasannya.

Baca Juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster, Wajib Diketahui Seluruh Masyarakat Agar Tak Menimbulkan Panik Berlebih Setelah Vaksinasi

Efek samping vaksin yang cenderung ringan, seperti sakit kepala, kelelahan jangka pendek, dan nyeri lengan sebetulnya tidak disebabkan oleh vaksin.

Melainkan oleh faktor lain yang dianggap menghasilkan respons nocebo dalam diri kita.

Respons nocebo tersebut dipicu oleh kondisi psikologis seperti kecemasan berlebih.

Sehingga, menduga-duga bahwa penyakit yang mereka alami ini bisa terjadi karena suntikan vaksin.

Nah, para peneliti kemudian membuktikan apakah efek samping tersebut memang terjadi karena vaksin.

Kaptchuck dan Dr Julia Haas di Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston, menganalisis efek samping yang dilaporkan selama selusin uji klinis vaksin Covid-19.

Dalam setiap percobaan, terdapat dua kelompok yakni kelompok plasebo dan kelompok vaksin.

Kelompok plasebo akan diberi suntikan larutan garam tidak aktif dan bukan serum vaksin.

Sementara kelompok vaksin memang diberikan vaksin Covid-19, begini kondisi mereka setelahnya!

Baca Juga: Berikut Obat-obatan yang Bisa Dikonsumsi untuk Meringankan Efek Samping Vaksin Booster, Jangan Sampai Salah Minum Obat Ya!

Dalam penelitian yang diterbitkan di JAMA Network Open, digambarkan bagaimana kondisi mereka setelah vaksinasi pertama.

Lebih dari 35% mengalami apa yang disebut efek samping “sistemik”, seperti sakit kepala dan kelelahan.

16% dari mereka melaporkan merasakan sakit di lokasi yang spesifik, seperti nyeri lengan, kemerahan atau bengkak di tempat suntikan.

Sekitar 46% melaporkan gejala sistemik dan dua pertiga mengalami nyeri lengan atau gejala lokal lainnya di tempat suntikan.

Namun, saat peneliti melihat efek samping suntikan kedua, mereka menemukan tingkat sakit kepala atau gejala sistemik lainnya hampir dua kali lebih tinggi pada kelompok vaksin dibandingkan kelompok plasebo.

Masing-masing mengalami gejala sebesar 61% dan 32%.

Kesimpulannya, sekitar dua pertiga dari efek samping umum yang dilaporkan dalam uji coba vaksin Covid-19 dipengaruhi oleh efek nocebo, terutama gejala sakit kepala dan kelelahan.

“Sebagian besar peneliti berpendapat bahwa pasien harus diberitahu lebih sedikit tentang efek samping untuk mengurangi kecemasan mereka,” pungkas dr. Julia.

Dengan begitu, orang-orang tidak akan khawatir berlebihan sehingga memicu nocebo.

Baca Juga: Sederet Makanan Ini Ternyata Bisa Atasi Efek Samping Vaksin Booster yang Hari Ini Sudah Mulai Diberikan Secara Gratis ke Masyarakat, Apa Saja Ya?

Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul "Apa Itu Nocebo? Efek Samping Vaksin Covid-19 yang Dipicu Pikiran