Bahaya Apabila Dana Pendidikan Anak Hanya Dibebankan kepada Satu Pihak Saja Menurut Psikolog

By Shinta Dwi Ayu, Minggu, 23 Januari 2022 | 14:14 WIB
Bahaya apabila dana pendidikan anak hanya dibebankan kepada satu pihak saja (Nakita.id)

Cara Mengatasi

Menurut Dr. Endang Widyorini, Psikolog sekaligus Dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata, Semarang, Jawa Tengah, saat Moms dan Dads merencanakan pernikahan, maka segala hal termasuk dana pendidikan anak merupakan hal yang sangat penting untuk dibicarakan serta direncanakan.

Dr. Endang Widyorini (Psikolog sekaligus Dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata, Semarang, Jawa Tengah)

Apabila nantinya ada suatu risiko yang terjadi misalnya suami di PHK atau tidak bisa bekerja lagi karena sakit ataupun meninggal dunia, diharapkan istri bisa memegang peran untuk tetap memenuhi kebutuhan keluarga.

"Pada saat awal menikah itu kan semua direncanakan, nah apabila di tengah jalan suaminya di PHK, maka istri harus bisa memegang peran agar tetap bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Tapi, bukan ini tanggung jawabmu, ini tanggung jawabku, tapi ini merupakan tanggung jawab bersama," ungkap Dr. Endang dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga: Biaya Pendidikan Anak Semakin Bertambah Mahal Setiap Tahunnya? Begini Cara Mengatasinya Menurut Perencana Keuangan

Pentingnya Menerapkan Toleransi di Dalam Rumah Tangga

Dr. Endang juga menegaskan, penting sekali bagi Moms dan Dads untuk melakukan berbagai perencaan dan didiskusikan pada awal pernikahan.

Namun, ketika sudah resmi menikah, ada baiknya Moms dan Dads tidak saling mementingkan ego masing-masing.

"Semua itu harus ada perencanaan dan pembicaraan di awal pernikahan. Tapi, kalau sudah menikah yang harus jadi pegangan adalah ego masing-masing tidak boleh saling kuat," sambung Dr. Endang.

Dr. Endang juga mengingatkan, di dalam rumah tangga setiap pasangan harus menerapkan yang namanya toleransi.

"Egosentris itu merupakan hal dimana seseorang melihat sesuatu dari sudut pandang sendiri, dalam rumah tangga harus ada yang namanya toleransi," tutur Dr. Endang.

Sehingga, ketika sudah berumah tangga, kebutuhan keluarga merupakan tanggung jawab bersama.

Begitu juga, dengan dana pendidikan anak bukan hanya dijadikan beban oleh satu pihak saja melainkan tanggung jawab bersama.

"Ketika suami istri enggak boleh yang namanya uangku adalah uangku, uangmu adalah uangku, itu tidak boleh, karena keuangan keluarga merupakan tanggung jawab bersama," tutup Dr. Endang.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Menyiapkan Biaya Pendidikan Anak? Begini Penjelasannya dari Perencana Keuangan