Mitos vs Fakta Kehamilan: Air Ketuban Jadi Banyak karena Ibu Hamil Suka Berendam, Benarkah?

By Aullia Rachma Puteri, Senin, 24 Januari 2022 | 19:48 WIB
Mitos vs fakta kehamilan: Ibu hamil dilarang berendam terlalu lama karena bisa menyebabkan air ketuban jadi banyak, benarkah? (Freepik)

Benarkah hal tersebut? Mari kita kupas tuntas mitos vs fakta kehamilan berikut ini.

Memang benar air ketuban bisa lebih banyak, tetapi tidak ada kaitannya dengan Moms yang terlalu lama atau terlalu sering berendam.

Kondisi air ketuban yang terlalu banyak disebut dengan polihidramnion.

Melansir dari Medical News Today, ibu hamil yang alami polihidramnion umumnya tidak memiliki tanda atau gejala.

Kalau pun ada gejala yang muncul, maka ditandai dengan kesulitan bernapas, kontraksi prematur, atau nyeri di perut.

Penyebab cairan ketuban yang terlalu banyak bisa bermacam-macam seperti sedang mengandung anak kembar atau ibu hamil mengidap diabetes.

Di samping itu, kondisi janin yang mengalami kesulitan menelan cairan ketuban, janin menghasilkan jumlah urin lebih banyak, infeksi pada janin, atau anemia pada janin juga bisa menyebabkan cairan ketuban lebih banyak dari normalnya.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Sering Pakai Kuteks Saat Hamil Disebut-sebut Bahaya untuk Ibu dan Janin, Benarkah?

Masalah pada janin seperti masalah dalam susunan genetik janin, paru-paru, sitem syaraf, ataupun malformasi kongenital juga bisa menyebabkan cairan ketuban lebih banyak.

Kondisi cairan ketuban yang lebih banyak ini perlu diwaspadai karena bisa meningkatkan risiko komplikasi pada janin ataupun ibu hamil.

Risiko komplikasi pada janin akibat cairan ketuban yang banyak di antaranya kelainan bawaan, ukuran atau posisi tidak normal sehingga sulit saat persalinan, posisi tali pusat berbahaya, hingga untuk kasus yang parah bisa menyebabkan kematian.

Sementara, risiko kompolikasi pada ibu hamil akibat cairan ketuban yang banyak, diantaranya terjadi persalinan prematur, waktu persalinan lebih lama, air ketuban pecah lebih diri, sulit bernapas, hingga pendarahan yang tidak terkontrol usai melahirkan.