Ini Dia Sederet Gejala Perkembangan Emosional Anak Usia Dini yang Perlu Diketahui dan Dipantau oleh Orangtua di Rumah

By Amallia Putri, Selasa, 25 Januari 2022 | 16:58 WIB
Perkembangan emosional anak secara bertahap yang perlu diketahui orangtua ()

Nakita.id - Perkembangan anak menjadi tanggung jawab orangtua untuk dipantau.

Sebenarnya, tidak hanya perkembangan fisik saja yang perlu diamati, namun juga perkembangan secara emosional.

Tentunya, seiring berjalannya waktu anak mulai mengenali berbagai emosi yang ia rasakan.

Dengan cara mengenalinya tersebut, anak menjadi tahu caranya bagaimana mengaturnya di kemudian hari.

Tak hanya itu, dengan cara mengenali emosi yang dirasakannya, anak juga mampu menjali hubungan baik dengan orang di sekitarnya.

Tak hanya dengan Moms dan Dads, namun juga anggota keluarga yang lain dan juga teman-teman sebayanya.

Mengapa hal seperti ini penting untuk dipantau dan diketahui oleh Moms dan Dads?

Diperlukan peran Moms dan Dads untuk mengatur dan mengendalikan emosi anak, terutama bagi yang masih di usia dini.

Yuk, ketahui tahapan perkembangan anak usia dini yang perlu untuk diketahui para orangtua.

Baca Juga: Proses Tahapan Perkembangan Pengelihatan Bayi Usia 0-12 Bulan

1. Perkembangan anak usia 1 tahun

Di usia satu tahun, anak masih banyak berinteraksi pada orangtuanya, terutama pada Moms.

Hal ini adalah hal yang wajar, karena orangtua adalah yang pemberi kasih sayang yang utama pada anak.

Interaksi dengan orangtua ini terbentuk pertama kali saat si Kecil baru saja lahir.

Melansir dari Michigan Medicine, anak masih seringkali 'menempel' pada Moms dan Dads.

Anak juga seringkali mulai meminta perhatian dari orangtua.

Apabila perhatian tersebut hilang, anak akan sedih dan menangis.

Misalnya, si Kecil sedang membaca buku bersama Moms atau Dads di kamar, tiba-tiba Moms atau Dads harus membuatkan makanan.

Wajar bila anak menangis saat Moms meninggalkan kamar.

Baca Juga: Moms Perlu Memahami 4 Ranah Perkembangan Pada Bayi

Interaksi yang terjadi seringkali hanya pada orangtuanya, dan kurang mampu berinteraksi dengan orang lain, terutama pada anak sebayanya yang baru dikenal.

Maka dari itu, seringkali anak terlihat sedang bermain dengan teman sebayanya saat pertemuan yang pertama kali, namun mereka tak berinteraksi.

2. Perkembangan usia 2-3 tahun

Melansir dari Raising Children, pada usia ini adalah usia penting dalam perkembangan emosional anak.

Di umur ini, anak mulai bisa untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain.

Misalnya, ketika melihat seseorang menangis, ia memahami bahwa orang tersebut sedang sedih.

Anak juga sudah mulai merasakan marah, kesal, perasaan bersalah, dan malu.

Barangkali, jika anak mulai merasakah salah satu di antaranya anak akan tantrum.

Hal ini sangat wajar terjadi, namun yang perlu dibangun adalah bagaimana anak bisa me-manage perasaan tersebut.

Baca Juga: Bukan Hanya Moms, Tetapi Dads juga Berperan Penting dalam Perkembangan Bayi

3. Perkembangan usia 4-5

Pada usia 4 hingga 5 tahun anak sudah mulai bisa menyampaikan langsung apa yang dirasakannya.

Apabila sebelumnya anak tantrum saat merasa marah, kesal, malu, dan lainnya, di usia ini anak menyampaikannya melalui percakapan maupun gestur.

Di usia ini, anak juga sudah mulai berkembang dalam berinteraksi dengan orang lain.

Anak mulai mampu untuk berinteraksi dengan anak sepantarannya dan mulai berani mengobrol.

Bahkan tak jarang anak mulai bisa untuk mengalah pada temannya, misalnya mengiyakan argumen temannya walaupun tidak setuju.

Apabila anak merasa bersalah, anak juga tak enggan mengatakan kata 'maaf'.

Ada kalanya anak merasa canggung dan cemas saat masuk sekolah untuk yang pertama kali.

Walaupun anak sudah terlihat lebih mampu menangani emosinya sendiri, anak tetap butuh bantuan Moms dan Dads untuk mengatasinya apabila terjadi kesulitan.

Baca Juga: Cara Mengetahui Pertumbuhan Bayi Optimal atau Tidak, Begini Triknya

Melansir dari Verywell Mind, berikut adalah beberapa hal yang perlu dilatih pada emosional anak di usia dini:

1. Empati

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, usia 4-5 tahun anak sudah mulai merasakan empati.

Hal ini diperlukan bimbingan dari Moms dan Dads agar anak memiliki emotional intelligence yang baik.

Misalnya, apabila anak mulai usil pada temannya, tanyakan, "apa yang kamu rasakan jika mainanmu diambil seperti itu?".

2. Dorong perilaku yang baik

Tentu senang jika anak berperilaku baik sesuai apa yang kita inginkan.

Anak akan senang jika ia sudah melakukan hal yang baik, misalnya dengan pujian.

Tetap beri contoh perilaku yang baik di depan anak.

Baca Juga: Pentingnya Mengetahui Tahapan Perkembangan Bayi Mulai Dari Terkejut Mendengar Suara Hingga Mulai Merangkak