Ahli Ungkap Sebaiknya Tak Melarang Anak Untuk Menangis, Bisa Buat Anak Tertekan Hingga Stres

By Kirana Riyantika, Minggu, 30 Januari 2022 | 11:17 WIB
Sebaiknya orangtua tidak menyuruh anaknya berhenti menangis (Pexels/Jep Gambardella)

Nakita.id - Ketika memiliki balita atau anak yang masih kecil, tentunya wajar bila melihat anak menangis.

Namun, banyak yang sering merasa terganggu dengan tangisan anak.

Sehingga membuat banyak orangtua meminta anaknya untuk berhenti menangis.

Kebanyakan orangtua memberitahu anaknya bahwa keadaan baik-baik saja sehingga tidak perlu menangis.

Melansir Mirror, seorang ibu dan pelatih pengasuhan anak dengan akun @psyko_therapy menyarankan untuk tidak menggunakan frasa 'kamu baik-baik saja' atau sebagainya ketika anak menangis karena terjatuh atau sedih.

Menurutnya, sangat wajar bila anak akut melihat darah ketika terjatuh.

Ini bisa memvalidasi perasaan tentang cedera.

Perasaan tersebut sangat penting untuk perkembangan emosional yang sehat.

Sebab, lambat laun anak-anak akan bisa menghentikan perasaan tidak nyaman tersebut.

Baca Juga: Konsernya Batal Digelar dalam Waktu Dekat, Adele Menangis Histeris Hingga Alami Guncangan Emosi

"Kita merugikan anak-anak bila berharap mengendalikan perasaan mereka ketika terjadi sesuatu," ujar  pelatih pengasuhan anak tersebut.

Menurutnya, sangat wajar bila anak marah dan sedih saat terjatuh.

"Tentu saja mereka marah karena mereka jatuh. Lutut atau bagian tubuhnya sakit dan mereka melihat darah," ungkapnya.

"Anak-anak tidak bisa mengontrol apakah itu menyakitkan atau apa ada darah atau tidak. Itu menakutkan," imbuhnya.

Peran orangtua bukan dengan meminta anak berhenti menangis.

Namun, orangtua disarankan untuk memberikan bantuan berupa dukungan.

"Anak-anak membutuhkan bantuan dan dukungan dari kita untuk mengelola (perasaan) dan mengaturnya," kata pelatih pengasuhan anak tersebut.

Banyak pula orangtua yang meminta anak berhenti menangis atau melabeli anak yang menangis denga sebutan anak cengeng.

Yang paling sering dilarang menangis adalah anak laki-laki.

Baca Juga: Acha Septriasa dan Zaskia Sungkar Nangis Bareng di Depan Irwansyah, Ayah Ukkasya: 'Gue Baru Ngerasain Baper...'

Menurut anggapan di kalangan masyarakat, laki-laki dibentuk untuk jadi sosok yang kuat dan tak boleh cengeng.

Padahal, siapa saja berhak untuk menangis dan sebenarnya ketika seseorang tak bisa mengungkapkan isi hatinya melalui menangis, bisa menjadi hal buruk baginya.

"Banyak ibu mendidik anak laki-laki untuk tidak menangis demi menunjukkan sosok kelaki-lakian si anak. Itu salah. Sifat laki-laki sejati bukan masalah boleh menangis atau tidak," ungkap seorang psikolog bernama Dr Rose Mini Agoes Salim MPsi (Romy) melansir Kompas (19/3/2015).

Justru menurut Romy, sebaiknya orangtua menjelaskan bahwa menangis bukan hal yang memalukan bagi laki-laki.

Melarang anak untuk menangis bisa membuat anak jadi stres.

Hal tersebut diungkap psikolog dari Brawijaya Women and Children Hospital bernama Rustika Thamrin, Spsi, CHt, CI, MTLT.

Mungkin maksud orangtua adalah ingin menjadikan anaknya tangguh, namun hal itu mungkin bisa saja membuat anak tertekan.

"Tidak heran kalau laki-laki jarang dan malu menangis, karena dari kecil sudah dijejali dengan perkataan seperti itu. Padahal orang sah-sah saja untuk menangis dan mengeluarkan perasaan mereka," ujar Rustika melansir dari Kompas pada (30/1/2012).

Padahal, menangis bisa membuat seseorang yang sedang mengalami stres bisa menjadi lebih baik.

Baca Juga: Sudah Fix Makam Vanessa Angel Bakal Dipindah, Fuji Tertangkap Kamera Menangis Hancur hingga Balas Hujatan Warganet dengan Jawaban Menohok!