Moms Sudah Mengetahui Apa Itu Pemeriksaan HSG? Penting!

By Yoan A.D. Nayoan, Senin, 14 Mei 2018 | 17:00 WIB
Bila telah lama menikah namun belum dikaruniai momongan, moms bisa coba pemeriksaan HSG untuk mengetahui kondisi alat reproduksi kita. ()

Nakita.id - Moms, kesehatan alat reproduksi adalah hal yang mutlak dan tidak bisa dianggap sepele.

Sebetulnya, kesehatan alat reproduksi beserta saluran-salurannya dapat diketahui melalui pemeriksaan HSG dengan tingkat akurasi sebesar 95%.

Pemeriksaan demi pemeriksaan secara bertahap akan dilakukan untuk mengupas masalah reproduksi perempuan yang sulit memperolen momongan.

Salah satunya yang sering dilakukan pada pemeriksaan awal yaitu diagnostik radiologi, dengan pemeriksaan HSG, singkatan dari hysterosalpingography.

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan rutin dalam evaluasi infertilitas.

BACA JUGA : Selain USG, Dua Pemeriksaan Ini Juga Penting untuk Ibu Hamil 18 Minggu

Tujuannya untuk melihat saluran telur (tuba faloppit) yang terletak di sebelah kanan dan kiri bagian atas rahim.

Saluran ini merupakan saluran yang sangat halus yang menghubungkan rahim dengan indung telur di rongga perut.

Sering kali ditemui pada saluran ini adanya infeksi atau peradangan yang menyebabkan sumbatan.

Sumbatan ini mengakibatkan sel telur yang matang dan lepas pada saat ovulasi setiap bulannya tidak bisa bergerak menuju rahim untuk bertemu dengan sel sperma sehingga kehamilan tidak terjadi.

Pemeriksaan HSG juga berguna untuk mengetahui keadaan dalam rahim (misalnya memastikan kemungkinan adanya polip, mioma, infeksi, atau perlengketan), atau apakah ada sumbatan atau kelainan pada saluran telur pasien yang diperiksa.

BACA JUGA : Persiapan Penting Sebelum Hamil Agar Janin Sehat Sepanjang Kehamilan

Prosedur Pemeriksaan

Pemeriksaan pada dasarnya dilakukan untuk melihat dengan jelas dan akurat kondisi anatomi serta patensi (terbukanya) saluran telur yang berada di kiri dan kanan rahim yang berfungsi sebagai jalan sel telur menuju rahim.

Pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan sinar X yang bisa menembus jaringan.

Sinar X akan menimbulkan citra gambar gradasi hitam-putih pada film sesuai kerapatan jaringan yang dilaluinya.

Supaya rahim tergambar dengan jelas, dokter spesialis radiologi akan mengalirkan cairan berupa zat/media kontras, yang akan memberi citra warna putih pada tempat-tempat yang terisi zat tersebut.

BACA JUGA : Mengenal Tiga Jenis Pemeriksaan USG Dimensi.

Saat pemeriksaan dilakukan, pasien berbaring telentang di meja pemeriksaan khusus radiologi dan kaki diposisikan seperti pemeriksaan kandungan.

Kemudian dokter menempatkan speculum pada vagina untuk melihat mulut leher rahim, disusul memasukkan katetery yang terbuat dari bahan karet atau silicon ke dalamnya kira-kira sepanjang 2 cm.

Lewat pangkal kateter inilah zat kontras disuntikkan secara perlahan.

Jumlah yang dimasukkan biasanya tak lebih dari 10 cc dan dilakukan secara bertahap. Setiap 2 cc dilakukan pemotretan.

Cairan itu akan mengalir dan mengisi rongga rahim, saluran telur, dan diharapkan terus ke muara saluran itu (fimbriae) sehingga zat kontras tersebut tumpah di rongga panggul (rongga pelvis).

Nantinya zat kontras ini akan diserap tubuh oleh pembuluh darah dan jaringan di dalam perut.

BACA JUGA : Sudah Setahun Menikah Tapi Tak Kunjung Hamil? Lakukan Pemeriksaan HSG

Cairan ini relatif cukup aman dan sering digunakan pula untuk pemeriksaan radiologis organ tubuh lainnya seperti pemeriksaan jantung, otak, ginjal, dan sebagainya.