Sebagaimana tinggi kadar dan kualitas antibodi maupun sel imun yang dibentuk akan tergantung kondisi tubuh kita sendiri.
"Sangat tergantung kondisi sistem imun masing-masing orang, dosis vaksinnya sudah terstandarisasi," jelasnya.
Pakar yang kerap berbagai edukasi kesehatan di media sosial ini menerangkan, respons imun tiap orang berbeda setelah dua kali vaksinasi atau riwayat terinfeksi sebelumnya.
Tidak semua orang, tandas Dokter Ning, memiliki antibodi yang optimal setelah proses tersebut.
"Fungsi booster adalah melatih ulang sistem imun dalam melawan virus SARS CoV2 sehingga didapatkan kadar antibodi yang lebih tinggi dan respon sel memori yang lebih kuat dan tahan lama," katanya.
Pada sebagian orang yang tidak mampu membentuk kekebalan yang optimal dan protektif akan tetap bisa terinfeksi hingga bergejala berat dan meninggal.
Efektivitas vaksin booster juga dipengaruhi oleh sistem imun setiap orang.
Baca Juga: Badan Demam setelah Mendapatkan Suntikan Vaksin? Ternyata Ini Penyebabnya
Risiko infeksi Covid-19 pasca vaksinasi booster Dokter Ning mengatakan,infeksi Covid-19 pasca vaksinasi booster bisa menimbulkan gejala dan tidak, dengan derajat keparahan yang berbeda pula.
Kondisinya sangat tergantung pada paparan virus dan pembentukan kekebalan yang protektif setelah vaksin. Berat ringannya gejala yang kita alami akan sangat tergantung pada kedua faktor tersebut.
"Supaya gejala makin ringan, minimalkan paparan virus sebagai prokes dan jaga kesehatan imun dengan pola hidup sehat," jelasnya.
Tujuannya agar tubuh bisa membentuk kekebalan optimal setelah vaksinasi booster.