Sudah Dapat Vaksin Booster Tapi Masih Terpapar Covid-19 Varian Omicron, Kok Bisa?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 5 Februari 2022 | 18:19 WIB
Sudah vaksin booster tapi masih positif Covid-19? Ini alasannya (Pexels.com)

Nakita.id - Angka peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron terus bertambah di Indonesia.

Seiring dengan peningkatan angka kasus Omicron, pemerintah juga menggencarkan program vaksin booster.

Pemerintah memberikan vaksinasi booster sebagai upaya meringankan risiko Covid-19.

Akan tetapi rupanya bagi beberapa orang masih bingung.

Banyak yang bertanya mengapa yang sudah mendapatkan vaksin booster, mereka masih bisa terpapar Covid-19.

Kok bisa ya?

Hal ini memunculkan sejumlah pertanyaan di masyarakat khususnya soal efektivitas vaksin dalam menangkal Covid-19.

Kondisi ini juga memicu keraguan akan manfaat vaksinasi sesungguhnya dalam menangkal gejala Corona.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, RA Adaninggar,dr,SpPD, mengatakan munculnya pertanyaan tersebut menandakan edukasi yang belum merata meski pandemi telah berjalan selama dua tahun.

Baca Juga: Cara Cek Tiket Vaksin Booster dengan Mudah Melalui Website atau Aplikasi PeduliLindungi

Dikutip dari akun Instagram pribadinya, ia menjelaskan, vaksinasi ditujukan untuk melatih imun tubuh mengenali dan melawan virus.

Nantinya, tubuh manusia sendiri yang akan membuat antibodi dan sel imun terhadap Covid-19.

Sebagaimana tinggi kadar dan kualitas antibodi maupun sel imun yang dibentuk akan tergantung kondisi tubuh kita sendiri.

"Sangat tergantung kondisi sistem imun masing-masing orang, dosis vaksinnya sudah terstandarisasi," jelasnya.

Pakar yang kerap berbagai edukasi kesehatan di media sosial ini menerangkan, respons imun tiap orang berbeda setelah dua kali vaksinasi atau riwayat terinfeksi sebelumnya.

Tidak semua orang, tandas Dokter Ning, memiliki antibodi yang optimal setelah proses tersebut.

"Fungsi booster adalah melatih ulang sistem imun dalam melawan virus SARS CoV2 sehingga didapatkan kadar antibodi yang lebih tinggi dan respon sel memori yang lebih kuat dan tahan lama," katanya.

Pada sebagian orang yang tidak mampu membentuk kekebalan yang optimal dan protektif akan tetap bisa terinfeksi hingga bergejala berat dan meninggal.

Efektivitas vaksin booster juga dipengaruhi oleh sistem imun setiap orang.

Baca Juga: Badan Demam setelah Mendapatkan Suntikan Vaksin? Ternyata Ini Penyebabnya

Risiko infeksi Covid-19 pasca vaksinasi booster Dokter Ning mengatakan,infeksi Covid-19 pasca vaksinasi booster bisa menimbulkan gejala dan tidak, dengan derajat keparahan yang berbeda pula.

Kondisinya sangat tergantung pada paparan virus dan pembentukan kekebalan yang protektif setelah vaksin. Berat ringannya gejala yang kita alami akan sangat tergantung pada kedua faktor tersebut.

"Supaya gejala makin ringan, minimalkan paparan virus sebagai prokes dan jaga kesehatan imun dengan pola hidup sehat," jelasnya.

Tujuannya agar tubuh bisa membentuk kekebalan optimal setelah vaksinasi booster.

Jebolan Universitas Airlangga ini menegaskan, infeksi masih bisa terjadi pada orang yang sudah vaksin booster selama virus yang bersirkulasi masih banyak.

"Vaksin bukan masker jadi fungsi utamanya bukan mencegah infeksi," kata Dokter Ning Fungsi.

Menurutnya, manfaat vaksinasi adalah mempersiapkan tentara imun sehingga ketika terinfeksi maka tubuh diharapkan hanya akan memunculkan gejala ringan.

Oleh sebab itu, masyarakat tetap harus menaati protokol kesehatan.

Selain itu, juga tetap harus menjaga kesehatan dan juga meningkatkan imun tubuh.

Baca Juga: Kabar Bahagia Bagi Ibu Hamil, Janin di Kandungan juga Mendapatkan Antibodi Bagi Ibu Hamil yang Dapat Vaksin Covid-19

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul Sudah Vaksinasi Booster tapi Masih Terinfeksi Covid-19, Kok Bisa?