BMKG Beri Peringatan Dini Pada Rabu 16 Februari 2022 Akan Terjadi Cuaca Ekstrem dari Aceh Hingga Sulawesi Selatan

By Aullia Rachma Puteri, Selasa, 15 Februari 2022 | 19:20 WIB
BMKG beri peringatan adanya cuaca ekstrem melanda Indonesia pada Rabu 16 Februari 2022, berikut daftarnya (Pexels.com)

Nakita.id - Sebelum pergi keluar rumah ada baiknya Moms mengetahui prediksi cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Pasalnya BMKG beri peringatan cuaca ekstrem pada Rabu 16 Februari 2022.

Dari informasi BMKG, ada 31 wilayah berpotensi hujan lebat disertai kilat atau petir serta angin kencang.

Sementara, satu wilayah diprediksi berpotensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, yaitu Sulawesi Selatan.

Namun cuaca ekstrem yang akan terjadi besok bukan tanpa alasan.

BMKG melihat ada yang janggal dari langit dan tekanan udara di Indonesia.

Apa saja penyebabnya?

Ini karena terdapat bibit siklon tropis 97S terpantau berada di Samudera Hindia barat daya Banten yang membentuk daerah peningkatan kecepatan angin (low level jet) yang terinduksi akibat bibit siklon tropis tersebut terpantau di Samudra Hindia barat daya Banten yang mampu memicu peningkatan tinggi gelombang di wilayah perairan barat Bengkulu hingga selatan Jawa Barat.

Sirkulasi siklonik teramati di perairan barat Aceh, dan di utara Papua dan di selatan Papua yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Sumatera bagian tengah hingga Sumatera bagian utara, dan di Papua bagian tengah.

Baca Juga: Segera Lindungi Diri Sendiri! BMKG Beri Peringatan untuk Indonesia Pada Minggu 13 Februari 2022, Mulai dari Aceh Sampai Papua Barat Akan Mengalami Cuaca Ekstrem

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari perairan selatan Jawa Barat hingga selat Sundadari Jawa Timur hingga Jawa Tengah, di Kalimantan bagian utara, dari Sulawesi bagian tengah hingga Sulawesi bagian selatan, dan dari Maluku hingga Papua Barat, serta daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Samudra Hindia barat Lampung hingga barat daya Banten, Laut Jawa, Selat Karimata dan Samudra Hindia selatan Jawa.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.