Agar Moms Tidak Merasa Sendiri Ketika Menjalani Persalinan, Begini Cara Agar Suami Berani Menemani Istri Melahirkan

By Shinta Dwi Ayu, Sabtu, 19 Februari 2022 | 15:55 WIB
Cara agar suami menemani istri melahirkan. (Nakita.id)

Nakita.id - Para Dads wajib coba, begini cara agar suami berani menemani istri melahirkan.

Ketika menjalani persalinan tentu saja sang istri membutuhkan support system dari teman, keluarga, dan terutama suaminya.

Pasalnya, proses persalinan ini bukan perkara yang mudah untuk dilalui para Moms.

Peran suami sendiri adalah membuat istri tidak merasa sendiri ketika menjalani proses persalinan.

Sehingga tak heran bila dokter mengizinkan suami untuk masuk ke ruang bersalin guna memberikan dukungan kepada istrinya.

Namun sayangnya, tidak semua suami berani untuk masuk ke ruang bersalin.

Banyak Dads yang merasa takut ataupun tak siap menyaksikan istri menjalani proses persalinan.

Para Dads cenderung tidak tega melihat sang istri kesakitan dan bertaruh nyawa untuk sang buah hati.

Tak heran bila banyak suami yang lebih memilih untuk menunggu di luar ruangan.

Baca Juga: Jangan Abai, Peran Dads Pada Masa Kehamilan Hingga Pasca Persalinan Berpengaruh Besar, Bantu Kurangi Cemas Hingga Buat Istri Lebih Nyaman

Namun idealnya, para Dads harus berada di ruang bersalin juga untuk menemani istri melalui proses persalinan.

Keberadaan Dads tentunya bisa membuat istri merasa lebih tenang, dan semangat menjalani proses persalinannya.

Nah, begini cara agar suami berani menemani istri melahirkan menurut Marcelina Melisa, M, Psi, Psikolog Praktik Bersama Tiga Generasi di Brawijaya Clinic Kemang, Jakarta Selatan:

Marcelina Melisa, M.Psi, Psikolog Praktik Bersama Tiga Generasi di Brawijaya Clinic Kemang.
1. Harus Tahu Batasan Diri

Menurut Marcelina, ketika hendak menemani istri di ruang bersalin para Dads harus tahu dulu batasan dirinya.

Apabila Dads memiliki phobia terhadap darah maka jangan masuk ke ruang bersalin.

Karena orang yang phobia akan merasa pusing bahkan berpotensi pingsan apabila melihat darah dalam jumlah banyak.

Jangan sampai Dads memaksakan masuk, dan ketika di ruang bersalin justru menyusahkan dan membuat istri khawatir.

Baca Juga: Biaya Persalinan Caesar di Rumah Sakit Jakarta Selatan, Diantaranya Ada yang Menjadi Pilihan Para Artis

"Pertama, suami harus tahu limit dirinya terlebih dahulu atau batasan diri. Misalnya, suami takut melihat darah, maka lebih baik suami tidak menemani istri di ruang bersalin," ucap Marcelina dalam peliputan khusus bersama Nakita.id, Sabtu, (31/1/2022).

Dukungan yang Harus Diberikan

Apabila Dads terpaksa tidak bisa masuk ke ruang bersalin maka berikan Moms dukungan lain.

Misalnya, selalu berada di samping Moms sampai masuk ke ruang bersalin.

Serta ketika selesai bersalin maka Dads bisa selalu stand by untuk membantu Moms.

Namun, bisa juga melakukan hal-hal kecil yang bisa bikin Moms semangat menjalani proses persalinannya.

Misalnya, membelikan makanan yang disuka, atau membuatkan video yang berisi dukungan.

"Tapi support apa yang bisa diberikan? Mungkin sebelumnya suami bisa terus menemani istri sampai masuk ke ruang bersalin, dan setelahnya bisa selalu stand by, mungkin bisa beliin makanan istrinya, mungkin bisa dengan mengumpulkan video-video dari sahabat istrinya untuk menyemangati, jadi bentuk support suami itu banyak selain menemani di ruang bersalin," ungkap sang psikolog.

Dukungan seperti itu bisa membuat Moms merasa lebih semangat meski Dads tak bisa menemaninya di ruang bersalin.

Baca Juga: Ingin Melahirkan Secara Normal? Ketahui Dulu Kisaran Biaya Persalinan Normal di Rumah Sakit Area Jakarta Barat

2. Ajak Berdiskusi Teman yang Sudah Berpengalaman

Supaya tidak takut, dan lebih siap menemani istri ketika bersalin maka tak ada salahnya Moms sharing dengan teman yang sudah pengalaman menemani istrinya melahirkan juga.

"Kalau untuk kasus yang suaminya sedikit takut maka bisa tanya pengalaman dari teman-temannya yang mungkin udah pernah menemani istrinya melahirkan," tutur Marcelina.

Melalui sharing-sharing tersebut Dads juga akan tahu proses apa saja yang akan terjadi di ruang bersalin.

Dads juga jadi tahu kira-kira bagian mana yang tidak bisa ia tolerir ketika berada di ruang bersalin.

"Dengan dia mendengarkan cerita dari teman-temannya, suami jadi tahu kira-kira bagian mana yang enggak bisa dia tolerir misalnya, istri akan disuntik di bagian tulang belakangnya dan suami takut melihat jarum maka ia bisa memilih untuk tidak melihatnya terlebih dahulu," tutup Marcelina.

Dengan cara tersebut Dads pasti akan lebih bisa mengatasi rasa takutnya.

Memang tidak mudah, namun dengan cara tersebut Dads setidaknya sudah berjuang untuk melawan rasa takut.

Sehingga Moms tidak akan merasa sendiri lagi ketika menjalani proses persalinan.

Baca Juga: Ingin Melahirkan Secara Normal? Ketahui Dulu Kisaran Biaya Persalinan Normal di Rumah Sakit Area Jakarta Barat