Selain Fisik yang Lemah, Ternyata Ini Penyebab Kematian Ibu Melahirkan Menurut Kementerian PPPA

By Shinta Dwi Ayu, Minggu, 20 Februari 2022 | 15:59 WIB
Penyebab kematian ibu melahirkan (Nakita.id)

Bagi Lenny, angka kematian ibu sendiri merupakan masalah yang cukup kompleks bukan hanya kesehatan saja.

"Angka kematian ibu merupakan isu yang kompleks, karena itu bukan hanya masalah kesehatan, tapi juga menyangkut masalah sosial, ekonomi, budaya, adat istiadat, di dalam budaya juga ada kesenjangan gender, dan ini merupakan cerminan dari kesejahteraan masyarakat sebetulnya," tutur Lenny.

Lenny menjelaskan, Kementerian PPPA sendiri sudah melakukan banyak program untuk mencegah angka kematian ibu.

Kementerian PPPA juga sudah berkolaborasi dengan berbagai pihak sampai ditingkat desa untuk melakukan program pencegahan kematian ibu melahirkan.

"Kementerian PPPA sendiri melalui tugas dan fungsi kita melakukan sinergi, kolaborasi lintas sektor, dengan terus mendorong, mestreamingkan isu-isu kesenjangan gender ini pada program-program dan kegiatan yang mendukung pada upaya penurunan atau pencegahan angka kematian ibu ini kita lakukan secara itensif, tidak hanya bersama dengan teman-teman di kementerian lembaga, tapi juga pada provinsi, kabupaten kota, dan bahkan sekarang turun sampai di tingkat desa, dan kelurahan," bongkar Lenny.

Baca Juga: Persiapkan Persalinan dengan Mengonsumsi Sederet Makanan Ini, Dijamin Bumil Akan Lebih Berenergi Saat Melahirkan

Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

Salah satu program unggulan dari Kementerian PPPA untuk mencegah kematian ibu melahirkan adalah dengan mendirikan desa ramah perempuan dan peduli anak.

Dengan adanya desa tersebut, diharapkan hak-hak para perempuan dan anak bisa terpenuhi dengan baik.

Perempuan dan anak juga bisa hidup nyaman, bahagia, dan bisa melakukan banyak hal yang bermanfaat tanpa takut harus dibatasi.

"Karena kita ingin memiliki desa yang ramah perempuan dan peduli anak. Jadi, kalau ramah perempuan dan ramah anak artinya di sana perempuan dan anak terpenuhi hak-haknya, mereka juga terlindungi," kata Lenny.

Lenny berterus terang, desa ramah perempuan dan peduli anak tersebut baru dimulai tahun 2021 kemarin.

Ia juga berharap, supaya ke depannya makin banyak indikator yang digunakan Kementerian PPPA untuk mengukur sejauh mana desa tersebut dapat dikatakan baik untuk perempuan dan anak.

"Jadi, desa ramah anak dan perempuan ini baru diinisiasi sejak tahun 2020, jadi intensif dilakukan sejak tahun 2021. Mudah-mudahan nanti banyak sekali indikator-indikator yang akan kita gunakan untuk mengukur sejauh mana sebuah desa itu mampu memberikan yang terbaik untuk perempuan dan anak," tutup Lenny.

Nah, itu dia penyebab angka kematian ibu melahirkan meningkat dan bagaimana cara Kementerian PPPA mengatasinya.

 Baca Juga: Cara Membuat ASI Lancar Setelah Melahirkan, Ternyata Cukup Lakukan Hal Ini Sebelum Persalinan