Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan Beberkan Fakta Pasien Covid-19 yang Meninggal Terbanyak Komorbid Diabetes Melitus

By Kirana Riyantika, Selasa, 22 Februari 2022 | 09:28 WIB
Pasien Covid-19 paling banyak meninggal dunia karena komorbid diabetes melitus (Instagram.com/@luhut.pandjaitan)

Nakita.id - Penyebaran virus Covid-19 sudah terjadi di berbagai daerah di Tanah Air.

Melansir Kompas, pada Senin (21/2/2022), ada 530.671 kasus aktif Covid-19.

Dalam 24 jam terakhir, ada penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 34.418 kasus.

Sementara itu, dalam 24 jam terakhir, ada 176 kasus kematian akibat Covid-19.

Total telah terjadi 146.541 kematian akibat Covid-19 selama pandemi berlangsung.

Melansir Tribunnews, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa diabetes melitus jadi komorbid yang paling banyak menyebabkan pasien Covid-19 meninggal dunia.

Luhut Binsar Panjaitan menghimbau masyarakat yang positif Covid-19 dengan kormobid terutama diabetes melitus untuk segera ke rumah sakit untuk mendapat penanganan.

"Saya ingatkan kepada teman-teman, saudara kita yang punya komorbid khususnya diabetes militus, bila sampai terpapar Covid-19 untuk segera menuju rumah sakit," ucap Luhut dalam konferensi virtual, Senin (21/2/2022).

Luhut juga menambahkan supaya pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta tidak ditangani sendiri terlalu lama.

 Baca Juga: Cara Mengobati Covid-19 dan Meringankan Gejala Omicron yang Mudah dan Tepat Saat Isoman di Rumah

Sebab, dikhawatirkan bisa berdampak fatal bagi kesehatan pasien.

"Jangan tunggu berlanjut, karena itu dari data kami menunjukkan rata-rata yang meninggal adalah teman-teman komorbid," ucap Luhut.

"Khususnya, diabetes melitus dan sudah terlambat datang ke rumah datang ke rumah sakit. Dan belum divaksin," imbuhnya.

Berdasarkan data, sebanyak 73 persen pasien Covid-19 yang meninggal dunia belum mendapatkan vaksin lengkap.

53 persen pasien Covid-19 yang meninggal adalah lansia.

Sedangkan, 46 persen pasien Covid-19 yang meninggal dunia memiliki komorbid.

Luhut membeberkan waktu rata-rata pasien kormobid meninggal setelah dirawat di rumah sakit.

"Pasien kormobid tersebut rata-rata meninggal 5 hari sejak masuk ke rumah sakit. Di mana kormobid terbanyak adalah diabetes melitus," sambung Luhut.

Pemerintah sudah merencanakan langkah-langkah mitigasi menekan kematian pasien Covid-19.

 Baca Juga: Terpapar Covid-19 dalam Keadaan Hamil Tua, Jessica Iskandar Jalani X-Ray Paru-paru Untuk Mengetahui Kondisi Kesehatannya

"Pemerintah akan menekan angka kematian dengan memberikan respon perawatan lebih cepat kepada kelompok yang memiliki komorbid," ujarnya.

Melansir artikel Nakita sebelumnya, pasien Covid-19 dengan komorbid diabetes melitus lebih berisiko meninggal dunia karena rentan alami gejala perburukan.

Gejala perburukan juga ditemukan di penyakit lain seperti tekanan darah tinggi dan masalah kardiovaskular.

Jika diabetes bisa dicegah, maka angka kematian akibat Covid-19 juga akan lebih rendah.

Itu sebabnya, disarankan untuk rajin mengecek gula darah agar mendapatkan penanganan tepat.

Pasien diabetes biasanya memiliki masalah pembuluh darah.

Itu sebabnya, mereka juga kemungkinan mengidap gangguan kardiovaskular, penurunan pernapasan, serta penyakit paru-paru.

Karenanya, kondisi tersebut bisa memburuk ketika terinfeksi Covid-19.

Sehingga, orang yang sudah didiagnosa diabetes perlu waspada untuk menerapkan protokol kesehatan ketat supaya tidak terpapar vrus Covid-19.

Baca Juga: Agar Tidak Semakin Parah, Simak Cara Mengatasi Sakit Perut karena Infeksi Covid-19 Varian Omicron