Mitos VS Fakta Kehamilan Seputar Larangan Ibu Hamil Makan Daging Kambing, Benarkah Bisa Buat Janin Kepanasan?

By Kirana Riyantika, Kamis, 24 Februari 2022 | 18:57 WIB
Benarkah mitos vs fakta kehamilan larangan ibu hamil makan daging kambing? (Pixabay/Saesherra)

Nakita.id - Hingga kini masih banyak mitos vs fakta kehamilan yang beredar di masyarakat.

Kepercayaan itu sudah terjadi selama turun temurun.

Sehingga membuat banyak orang percaya begitu saja tanpa mencari tahu kebenaran.

Sebagai Moms yang melek teknologi informasi, penting bagi Moms untuk mengecek dulu suatu anggapan apakah mitos atau fakta sebelum mempercayainya.

Salah satu anggapan yang banyak diyakini adalah larangan ibu hamil makan daging kambing.

Diyakini ibu hamil yang makan daging kambing bisa membuat janin kepanasan.

Dikhawatirkan janin yang kepanasan bisa berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangannya.

Sebab, daging kambing memang memberikan efek menghangatkan tubuh pada sebagian orang.

Lalu, benarkah anggapan tersebut?

Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan yang Diyakini Masyarakat Jadi Tanda Hamil Anak Perempuan, Benarkah?

Mitos vs fakta kehamilan seputar ibu hamil dilarang makan daging kambing hanya mitos belaka, Moms.

Faktanya, ibu hamil boleh makan daging kambing dalam porsi sedang.

Melansir India Times, daging kambing justru banyak memberikan manfaat bagi ibu hamil dan janin.

Daging kambing bisa meningkatkan kadar hemoglobin darah pada ibu.

Kadar hemoglobin yang normal pada ibu mengindikasikan bahwa suplai darah ke bayi juga lancar.

Daging kambing mengandung zat besi dalam jumlah tinggi.

Untuk 100 gram daging kambing setara dengan 3 mg zat besi.

Zat besi memiliki fungsi untuk memproduksi hemoglobin yang bertugas mengangkut oksigen ke janin.

Tercukupinya kadar hemoglobin pada tubuh bisa mencegah Moms hamil mengalami anemia.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Normalkan Ibu Hamil Ngidam yang Aneh?

Jadi mitos vs fakta kehamilan mengenai larangan ibu hamil makan kambing adalah mitos, karena faktanya daging kambing bisa mencegah Moms alami anemia.

Anemia sangat berbahaya bagi Moms hamil karena bisa menghambat tumbuh kembang janin.

Moms yang anemia juga bisa mempengaruhi kualitas air susu ibu (ASI).

Jika kualitas ASI buruk, maka bayi baru lahir juga berisiko mengalami kekurangan nutrisi.

Tidak hanya itu, kekurangan zat besi juga membuat ibu berisiko mengalami tiroid autoimun yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid.

Gejala tiroid autoimun adalah kelelahan, nyeri pada sekujur tubuh, dan menurunnya berat badan.

Aktifnya kelenjar tiroid dapat menghambat metabolisme pada tubuh Moms.

Laman web Kemetrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyebut, saat sedang hamil Moms setidaknya memerlukan 800 miligram zat besi yang terdiri atas 300 miligram untuk janin dan 500 gram untuk membentuk hemoglobin maternal.

Moms hamil direkomendasikan dengan asupan zat besi sebanyak 35 miligram per hari pada trimester kedua dan 39 miligram per hari saat trimester ketiga.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan Seputar Tes Kehamilan, Cari Tahu Dulu Kebenarannya Sebelum Percaya Moms