Segera Ditangani atau Jika Tidak, Ini Risiko yang Mungkin Terjadi Saat Bayi Tersedak

By Debora Julianti, Jumat, 25 Februari 2022 | 17:28 WIB
Tersedak bisa menyebabkan kematian pada bayi (pexels)

Nakita.id – Moms dari saat baru lahir, pada dasarnya setiap hari bayi akan selalu belajar.

Salah satu hal yang dipelajari bayi sejak lahir adalah menyusu.

Menyusu merupakan hal yang harus bayi pelajari sejak dia lahir,a agar nutrisi harian pada tubuhnya dapat terpenuhi.

Namun pada saat menyusu bayi kerap kali mengalami masalah, salah satunya adalah tersedak.

Tersedak merupakan terjadinya sumbatan sebagian atau keseluruhan pada saluran pernapasan.

Hal ini akan membuat bayi merasa kesulitan dalam bernapas, dan jika tidak segera diatasi akan menyebabkan kematian.

Moms harus mengetahui jenis atau penyebab anak tersedak, agar mengetahui cara untuk mengatasinya.

Menurut dr. Liza Fitria Sp.A selaku dokter spesialis anak Rumah Sakit Pondok Indah(RSPI), mengatakan jika bayi tersedak itu disebabkan pada kemampuan oromotornya untuk menelan ASI.

“Jadi bayi yang tesedak, biasanya salah satu masalahnya adalah kemampuan oromotornya atau kemampuan untuk menelannya iya. Jadi tergantung usia pada bayi yang sangat kecil biasanya tersedak itu terjadi saat bayi sedang menyusu dan ASI terlalu deras,” ujar dr. Liza saat diwawancarai Nakita, Jumat (25/02/2022).

Baca Juga: Yuk, Ketahui Caranya Cegah Anak Tersedak Saat Masa Pemberian MPASI, Bahan Makanan Jadi Salah Satu Faktornya

dr. Liza juga menambahkan, jika pada awal fase menyusui bayi sering tersedak itu merupakan hal yang wajar, karena pada saat tersebut bayi masih harus belajar dan aliran ASI dari Moms juga cukup deras.

“Sebelumnya kita harus menanyakan terlebih dahulu kepada ibu, apakah anak sering tersedak saat awal-awal fase menyusui saja. Karena memang biasanya seperti itu. Biasanya pada awal-awal itu adalah di mana aliran ASI yang keluar dari payudara ibu itu sangat deras. Dan ada beberapa bayi kesulitan untuk mengatur pernapasan dan aliran yang masuk, itu yang terjadi pada bayi-bayi yang kecil,”tambah dr. Liza.