Nakita.id – Gagap yang dialami anak saat mulai belajar berbicara, dapat diindikasikan sebagai gangguan berbicara.
Gejala gagap dapat ditandai ketika anak mengalami kesulitan mengucapkan suku awal pertama, mengulang-ulang kata, berhenti mendadak saat menjumpai kata-kata yang bermasalah.
Gagap atau stuttering ini merupakan kondisi yang dapat terjadi secara tiba-tiba.
Namun, terdapat beberapa alasan yang bisa menjelaskan mengapa anak dapat mengalami hal ini.
Faktor genetik atau riwayat keluarga yang mengalami gangguan berbicara ini juga dapat meningkatkan risiko serupa diturunkan pada anak.
Gagap juga bisa terjadi akibat trauma pada otak, gangguan neurotik seperti gangguan pada saraf dan otot, serta gangguan pada organ artikulasi seperti mulut, lidah, langit-langit, pangkal tenggorokan.
Selain itu, gangguan berbicara ini dapat diartikan sebagai gangguan yang muncul karena adanya masalah emosional dan kecemasan sosial.
Lebih lanjut, faktor ini disebut juga sebagai faktor psikogenik.
Melansir dari NHS, gagap sering terjadi terutama saat anak memiliki banyak hal yang akan dikatakan, bersemangat, atau merasa di bawah tekanan.
Ketika anak menunjukan ketidaklancaran berbicara, Moms and Dads tidak boleh memberi reaksi negatif, seperti mengkritik atau memarahi, lo.
Hal ini dapat berpengaruh pada rasa percaya diri anak saat tumbuh dewasa.