Stop Jangan Keluar Rumah! BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem pada Senin 14 Maret 2022, Mulai Provinsi Aceh hingga Papua Barat Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang

By Aullia Rachma Puteri, Minggu, 13 Maret 2022 | 19:13 WIB
BMKG beri peringatan cuaca ekstrem pada Senin 14 Maret 2022 (Pexels.com)

Nakita.id - Sebelum melakukan perjalanan jauh, baiknya Moms dan Dads harus mengetahui prediksi cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Senin 14 Maret 2022.

BMKG merupakan salah satu badan yang memang disiapkan untuk memberikan laporan cuaca setiap hari.

Saat ini, BMKG sedang gencar-gencarnya memberikan peringatan karena Indonesia sedang mengalami musim hujan dengan curah hujan tinggi.

BMKG beri peringatan cuaca ekstrem pada masyarakat bila terdeteksi dalam sistem. 

Cuaca ekstrem ini meliputi hujan lebat yang disertai kilat hingga terjadinya angin kencang.

Ini karena bibit Siklon Tropis 90S terpantau berada di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1002.7 hPa.

Bibit 90S ini bergerak ke arah Barat-Barat Daya dengan potensi untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori sedang.

Bibit 90S ini membentuk pola pertemuan angin di Sumatera bagian selatan, pesisir barat Sumatera bagian selatan, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga selatan Jawa Tengah, dan Jawa bagian barat dan tengah.

Sirkulasi siklonik juga terpantau di Kalimantan bagian tengah yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan ingga Sulawesi Barat dan di Sulawesi bagian utara.

Baca Juga: Perhatian! BMKG Beri Peringatan Pada Hampir Seluruh Provinsi di Indonesia Bakal Hadapi Cuaca Ekstrem, Kecuali 4 Wilayah Ini, Mana Saja?

Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Aceh hingga Sumatera Utara, dari di Maluku Utara, dan dari Papua Barat hingga Maluku serta terpantau daerah pertemuan angin (konfluensi) yakni di Sumatera bagian selatan, dan Jawa bagian barat-Jawa bagian tengah.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.