Semua jenis dongeng memang dapat membentuk kepribadian dan karakteristik anak.
Tetapi, Moms perlu memperhatikan dan memastikan memilih dongeng sesuai dengan usia Si Kecil.
Bukan tanpa alasan, menurut Yuan Yovita Setiawan, M.Psi., Psikolog, Psikolog di @awalmula.sub, mengatakan bahwa dongeng yang tepat adalah dongeng yang diberikan berdasarkan usia anak.
Tujuan ini, agar anak mengerti pesan apa yang akan disampaikan dalam dongeng.
Sehingga, anak dapat mencerna dengan baik makna dari dongeng tersebut.
Misalnya, pada anak usia 0-4 tahun Moms bisa memicu imajinasi anak dengan memilih dongeng yang bercerita tentang binatang yang sering mereka temui.
Moms bisa menggunakan kata-kata yang ringan saat menyampaikan dongeng atau bisa memilih dongeng yang lebih banyak menggunakan gambar agar menarik perhatian Si Kecil.
"Memilih cerita yang disesuaikan dengan usia anak, semakin anak itu kecil maka kita perlu sesuaikan cerita yang ringan. Kita pilih buku cerita yang lebih banyak gambar dibanding kata-kata," ucap Yuan dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Rabu (9/3/2022).
Berbeda halnya jika anak sudah memasuki usia prasekolah.
Pada usia 4-7 tahun, anak mulai beranjak besar. Jadi, cerita dongeng yang dipilih bisa berupa kisah fiksi yang lebih kompleks.
Moms bisa melatih anak untuk mengetahui banyak hal dalam dongeng.
Pada usia ini, Moms juga bisa memberikan dongeng nusantara agar mereka mengetahui budaya Indonesia.
Cerita-cerita rakyat dapat disampaikan agar mereka paham di setiap daerah pasti memiliki sebuah legenda yang menarik.
"Usia itu memengaruhi kompleksitas dari dongeng itu sendiri, semakin meningkat maka semakin kompleks ceritanya," ujarnya.
Yuan juga menghimbau para orangtua agar lebih berkepresi dan totalitas dalam menyampaikan dongeng, sehingga anak bisa mendengarkan hingga dongeng selesai diceritakan.
"Gunakan intonasi, mimik wajah, gestur tubuh yang ekspresif, sehingga akan lebih menarik untuk anak," pungkas Yuan.
Untuk mengetahui dongeng seperti apa yang tepat untuk anak, cek halaman 2 (*).