Tolong Berlindung! BMKG Mendadak Beri Peringatan pada Kamis 17 Maret 2022 Akan Terjadi Cuaca Ekstrem, Hampir Semua Wilayah di Indonesia Diguyur Hujan Lebat Hingga Angin Kencang, Tapi DKI Jakarta Aman

By Aullia Rachma Puteri, Rabu, 16 Maret 2022 | 19:13 WIB
BMKG beri peringatan cuaca ekstrem pada Kamis 17 Maret 2022, sederet wilayah ini bakal diguyur hujan lebat hingga angin kencang (Pexels.com)

Nakita.id - Sebelum pergi meninggalkan rumah, sebaiknya Moms menyimak laporan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Seperti baru ini, BMKG beri peringatan cuaca ekstrem pada Kamis 17 Maret 2022. Cuaca ekstrem tersebut terdiri dari hujan lebat yang bisa disertai kilat dan angin kencang.

BMKG memprediksi 30 wilayah berpotensi hujan lebat disertai kilat atau petir serta angin kencang.

Sementara, satu wilayah diprediksi berpotensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

BMKG menginformasikan, terdapat siklon tropis “BILLY” terpantau berada di Samudera Hindia barat daya Lampung dengan kecepatan angin maksimum 45 knot dan tekanan udara minimum 996 hPa.

Sistem ini bergerak ke arah barat-barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

Sistem ini menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Samudra Hindia barat daya Lampung.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis dan di sepanjang low level jet tersebut.

Sirkulasi Siklonik terpantau di Laut Jawa sebelah selatan Kalimantan, utara Kalimantan dan di Laut Arafuru yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Riau hingga Bangka Belitung.

Baca Juga: BMKG Beri Peringatan pada Rabu 16 Maret 2022 Indonesia Bakal Dihantam Cuaca Ekstrem Hujan Lebat hingga Angin Kencang, Wilayah Jawa yang Aman hanya DKI Jakarta!

Juga, dari Jambi hingga Bangka Belitung, dari Jawa Timur bagian selatan hingga Jawa Barat bagian selatan, dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Tengah, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Selatan, dari Sulawesi bagian tengah hingga Sulawesi bagian selatan, dari Maluku Utara bagian utara hingga Sulawesi Utara, di Papua Barat, dan di Nusa Tenggara Timur.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.