Nakita.id - Pemeriksaan atas penipuan berkedok trading binary option Qoutex yang menjerat Doni Salmanan terus berjalan.
Hingga hari ini, sejumlah nama telah dipanggil dan juga diperiksa oleh Bareskrim Polri.
Beberapa nama tersebut di antaranya adalah Rizky Febian, Reza Arap, Arief Muhammad, dan Atta Halilintar.
Akan menyusul pula nama-nama lain yang diduga terseret dalam kasus Doni Salmanan.
Tak hanya melakukan pemeriksaan pada para artis dan influencer, pihak Bareskrim Polri juga telah menyita berbagai harta kekayaan milik Doni.
Di antaranya adalah sebuah rumah mewah di kawasan perubahan elite di Kota Bandung dan berbagai barang mewah milik Doni, di antaranya sebagai berikut.
1. Lamborghini Huracan,
2. BMW S1000RR,
3. Lamborghini Gallardo,
4. Ducati Superleggera V4,
5. Kawasaki Ninja H2 dan H2R,
6. Harlet Davidson Road Glide CVO,
7. Porsche 911 GT3 dan masih banyak lagi.
Atas kasus yang dilakukannya, Doni Salmanan meminta maaf kepada seluruh korban dan juga masyarakat Indonesia saat konferensi pers berlangsung.
Ia berharap mendapatkan maaf dari seluruh masyarakat Indonesia.
"Hari ini saya ingin meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudah mengenal dunia trading baik binary option maupun atau forex, crypto dan sebagainya," ujar Doni Salmanan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/3/2022), mengutip dari Kompas.
"Besar harapan saya masyarakat Indonesia bisa memaafkan semua kesalahan saya," sambungnya.
"Kemudian yang kedua saya juga ingin memohon doanya kepada teman-teman semuanya, seluruh masyarakat Indonesia ini agar sanksi terhadap saya bisa diringankan," ujarnya.
Dari permintaan maafnya tersebut, pakar mikro eskpresi Joice Manurung menyikapi sikap Doni Salmanan.
Hal ini diungkapkannya melalui YouTube Intens Investigasi yang tayang Rabu (16/3/2022).
"Bahasa umumnya katanya tenang, tenangnya itu terlihat dari tidak banyaknya gesture, body movement kemudian head movement itu enggak banyak," kata Joice Manurung melansir dari YouTube Intens Investigasi.
"Namun, kecendurungan adalah kemampuan seseorang untuk self control."
"Memang itu kekuatan yang bersangkutan ya, mengendalikan situasi dan mengendalikan emosi diri," lanjutnya.
Namun Joice mengungkap bahwa gesture memasukkan tangan ke kantong celana yang dilakukan Doni merupakan unsur defensif untuk mempertahankan diri.
"Pertama usur defensif, defensif di sini upaya mempertahankan diri, secara umum ini kalau siapapun ada di tempatnya sekarang ya akan begitu sepertinya," lanjutnya.
"Memasukkan kantong di dalam tangan ini ciri powerless, kecenderungan tidak punya power di situ," terang Joice Manurung.
"Jadi selama ini, dia bisa mempertontonkan diri sebagai sosok yang menonjol hero, di posisi ini kebalikannya justru ia tidak merasa berdaya," sambungnya.