Nakita.id - Penting bagi Moms yang sedang mengandung untuk mengetahui ciri-ciri hamil dengan komplikasi.
Bila mengalami beberapa gejala berikut harus segera diperiksakan ke dokter.
Ini demi Moms mendapat penanganan yang tepat.
Jangan sampai terlambat dibawa ke dokter karena bisa menyebabkan masalah serius.
Melansir WebMD, berikut sederet tanda komplikasi pada kehamilan:
Pendarahan
Pendarahan bisa jadi tanda masalah serius bila terjadi selama kehamilan.
"Jika Anda mengalami pendarahan hebat dengan sakit perut yang parah dan kram seperti menstruasi atau merasa seperti akan pingsan selama trimester pertama, itu bisa jadi tanda kehamilan ektopik," ujar Peter Bernstein selaku profesor Obgyn di New Albert Einstein College.
Pendarahan hebat disertai kram juga bisa jadi tanda keguguran.
Baca Juga: Penting Moms dan Dads Tahu Ciri-ciri Hamil Anak Laki-laki, Ini Penjelasannya
Sedangkan pendarahan di trimester ketiga bisa jadi ciri-ciri hamil dengan komplikasi solusio plasenta.
"Setiap pendarahan selama kehamilan selalu serius," ujar Ahli Kesehatan Wanita Donnica Moore.
Mual dan muntah parah
Sebenarnya, mual dan muntah jadi hal yang umum terjadi di trimester pertama.
Tapi bila mual dan muntah yang dialami parah, bisa jadi tanda masalah serius.
"Jika Anda tidak bisa makan atau minum apa pun, Anda berisiko mengalami dehidrasi," ujar Bernstein.
Aktivitas bayi menurun secara signifikan
Bila aktivitas bayi semula aktif lalu tiba-tiba mengalami penurunan signifikan, maka bisa jadi tanda serius.
Langkah pertama untuk mengatasi hal ini Moms bisa coba minum minuman dingin kemudian berbaring miring. Apakah janin bergerak?
Baca Juga: Ciri-ciri Hamil dengan Warna Urine Gelap, Ternyata Ini yang Sedang Terjadi Pada Tubuh Ibu Hamil
Aktivitas janin kurang dari 10 tendangan dalam 2 jam Bisa jadi ciri-ciri hamil dengan komplikasi yang sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.
Kontraksi di awal trimester ketiga
Terjadinya kontraksi di awal trimester ketiga bisa jadi tanda persalinan prematur.
Kontraksi tanda persalinan terjadi secara teratur dan intensitasnya makin meningkat.
Sedangkan kontraksi palsu memiliki ciri tidak dapat diprediksi, tidak berirama, dan tidak meningkat intensitasnya.
Ketuban pecah
Cara membedakan ketuban pecah dengan kebocoran urin adalah dengan mengosongkan kandung kemih.
Bila setelah buang air kecil air terus keluar dari vagina, maka itu merupakan ketuban pecah.
Segera hubungi dokter atau pergi ke rumah sakit.