Dipastikan Batal Bertanding Usai Jatuh di MotoGP Mandalika, Seberapa Bahayakah Gegar Otak Seperti Marc Marquez?

By Syifa Amalia, Minggu, 20 Maret 2022 | 18:42 WIB
Kondisi pembalap Marc Marquez mengalami gegar otak pasca kecelakaan. (ANTARA FOTO)

Lantas hal ini tentu tidak bisa dianggap enteng, lantaran dapat memicu komplikasi yang serius.

Seberapa bahayakah gegar otak ini?

Melansir dari Centes For Disease and Prevention (CDC), gegar otak adalah jenis cedera otak traumatis yang disebabkan oleh benturan, pukulan, atau sentakan pada kepala atau pukulan ke tubuh yang menyebabkan kepala dan otak bergerak maju mundur dengan cepat.

Gerakan tiba-tiba ini dapat menyebabkan otak terpental atau berputar di tengkorak, menciptakan perubahan kimia di otak dan terkadang meregangkan dan merusak sel-sel otak.

Sementara itu dikutip dari WebMD, gegar otak meregangkan dan memar saraf dan pembuluh darah dan menyebabkan perubahan kimia di otak yang mengakibatkan hilangnya fungsi otak normal untuk sementara.

Gegar otak tunggal biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen pada otak.

Namun, efek dari gegar otak bisa serius dan berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan lebih lama.

Baca Juga: Jalur Balap MotoGP Mandalika Diguyur Hujan, Karier Rara Isti Wulandari Pawang Hujan Rekomendasi Erick Thohir Dipertanyakan?

Namun jika sudah sering terjadi berulang kali hal ini yang patut untut diwaspadai.

Seseorang yang punya sejarah trauma otak atau gegar otak berulang bisa membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh atau gejala lebih parah.

Ada juga risiko masalah jangka panjang, seperti sulit konsentrasi, sulit mengingat, sakit kepala, dan terkadang berdampak pada kemampuan fisik mengendalikan keseimbangan tubuh, kutip CDC.

Gegar otak sendiri memiliki beberapa tingkat keparahan.