Flu Belum Berarti Terpapar Covid-19, Ini Dia Beberapa Hal yang Membedakan Omicron dengan Flu Biasa

By Amallia Putri, Senin, 21 Maret 2022 | 19:15 WIB
Perbedaan gejala terpapar Omicron dengan flu biasa ternyata ini (Pexels.com)

Nakita.id - Apa, sih, yang membedakan Omicron dengan flu biasa? Yuk, ketahui ciri-cirinya.

Hingga saat ini, Covid-19 masih menjadi berbagai macam permasalahan banyak orang.

Desember 2021, muncul varian baru yang membuat semua orang menjadi panik, yaitu Omicron.

Ahli mengatakan bahwa kehadiran Omicron bisa kembali meningkatkan kasus Covid-19.

Terbukti, menurut statistik Satgas Covid-19, memasuki pekan ketiga Februari 2022 penderita Covid-19 meningkat.

Walaupun saat ini sudah mulai menurun, Moms wajib tahu ciri-ciri Covid-19 varian Omicron.

Sampai saat ini, masih banyak orang yang belum bisa membedakan flu biasa dengan gejala Covid-19 varian Omicron.

Padahal, hal ini amat penting untuk diketahui.

Salah satu hal yang jadi perbedaan Omicron dan flu biasa adalah dampaknya pada napas.

Baca Juga: Isolasi Mandiri Omicron Selesai, Ini Panduan Kriteria Sembuh dan Sudah Bebas dari Isoman

1. Demam

Biasanya, penderita Covid-19 varina Omicron mengalami demam.

Suhu tubuh bahkan bisa melebihi 37 derajat Celcius.

Walaupun begitu, beberapa orang penderita flu juga mengalami demam.

Hal ini, membuat orang menjadi bingung apa bedanya Omicron dengan flu biasa.

Melansir dari Medicinenet, ternyata orang yang terpapar virus Omicron mengalami demam yang diikuti dengan rasa nyeri.

Rasa nyeri ini tak hanya di beberapa bagian tubuh saja, namun di seluruh bagian tubuh, sehingga susah rasanya untuk menggerakkan tubuh.

Hal ini jarang dialami oleh para penderita flu biasa.

Setelah mengalami demam, gejala lainnya berangsur datang.

Baca Juga: Setelah Isolasi Mandiri Omicron, Apakah Penting Melakukan Tes PCR Lagi?

2. Gejala yang bergiliran

Penderita flu dan Covid-19 sama-sama mengalami hidung meler, tersumbat, dan batuk-batuk.

Namun, ada satu yang membedakan selain demam.

Melansir dari Live Mint, hal tersebut adalah gejala yang bergiliran datang.

Di awal, mungkin penderita flu akan mengalami demam serta badan yang lemas. 

Walaupun begitu, dalam beberapa hari demam tersebut akan berangsur hilang.

Namun, berbeda dengan penderita Covid-19 karena Omicron.

Biasanya, setelah mengalami demam dan pilek, penderita Covid-19 varian Omicron akan mengalami nyeri di bagian punggung dan sakit kepala yang amat sangat.

Biasanya, hal ini akan terjadi satu hingga tiga hari pertama terkonfirmasi Covid-19.

Baca Juga: Belum Lama Omicron Merebak, Muncul Lagi Deltacron? Ini Dia Alasan Mengapa Moms Tidak Perlu Panik Namun Tetap Waspada Terhadap Mutasi Baru Satu Ini

3. Sakit tenggorokan

Sakit tenggorokan biasanya jarang dialami oleh penderita flu.

Namun, biasanya terjadi beberapa hari.

Hal ini berbeda dengan penderita Covid-19 yang juga mengalami sakit tenggorokan.

Hanya saja durasinya lebih lama bagi orang yang terpapar Omicron.

Itulah beberapa perbedaan gejala Omicron dan flu biasa.

Sampai saat ini, Omicron masih merebak di Indonesia.

Kemunculannya ditemukan pertama kali 24 November 2021 di Afrika Selatan.

Pertengahan Desember 2021, Omicron ditemukan di Indonesia.

Baca Juga: Cara Menyembuhkan Omicron Secara Mandiri, Dokter Ini Ungkap Hal yang Harus dan Tidak Boleh Dilakukan Selama Perawatan

Karena hampir tidak bisa dibedakan perbedaan antara Omicron dan flu biasa Moms harus tetap menjaga kesehatan tubuh. Bagaimana caranya?

Tentunya dengan menjaga protokol kesehatan yaitu:

- Menjaga jarak dengan orang lain setidaknya satu meter

- Mencuci tangan sebelum makan, atau menyentuh mata, mulut, dan hidung

- Menggunakan masker yang sesuai dengan standar

- Melakukan vaksinasi di layanan kesehatan terdekat

Selain itu, menjaga kesehatan dan mengonsumsi makanan yang bergizi perlu untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Gejala seperti demam, sakit tenggorokan, dan pegal-pegal menjadi pembeda Omicron dan flu biasa.

Untuk mengetahui perbedaan Omicron dan flu biasa, cek halaman 2. (*)

Baca Juga: Varian Omicron Belum Selesai, Ilmuwan Konfirmasi Kemunculan Varian Baru yang Lebih Berbahaya