Selamatkan Nyawa Kalian! BMKG Beri Peringatan pada Kamis 24 Maret 2022 Bakal Hadapi Cuaca Ekstrem, Wilayah Mana Saja Ya?

By Aullia Rachma Puteri, Rabu, 23 Maret 2022 | 19:59 WIB
BMKG beri peringatan cuaca ekstrem pada Kamis 24 Maret 2022 (Pixabay.com)

Nakita.id - Sebelum melakukan perjalanan jauh, baiknya Moms dan Dads harus mengetahui prediksi cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Kamis 24 Maret 2022.

BMKG merupakan salah satu badan yang memang disiapkan untuk memberikan laporan cuaca setiap hari.

Seperti sekarang ini, BMKG beri peringatan cuaca ekstrem pada masyarakat di Indonesia pada Kamis 24 Maret 2022. 

Cuaca ekstrem ini meliputi hujan lebat yang disertai kilat hingga terjadinya angin kencang.

BMKG memprediksi 22 wilayah berpotensi hujan lebat disertai kilat atau petir serta angin kencang.

Sementara, satu wilayah diprediksi berpotensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, yaitu Nusa Tenggara Timur.

BMKG menginformasikan, terdapat Siklon Tropis Charlotte terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, dengan kecepatan angin maksimum 70 knot dan tekanan terendah 971 hPa.

Sistem ini bergerak ke arah selatan barat daya menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan intensitasnya akan menurun dalam 24 jam ke depan.

Sirkulasi Siklonik terpantau di perairan utara Papua Barat dan di Laut Arafuru yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan angin (konvergensi) yang memanjang di Samudra Pasifik utara Papua-Papua Barat dan di Laut Arafuru.

Baca Juga: Se-Indonesia Tolong Berlindung! BMKG Beri Peringatan untuk Wilayah Aceh sampai Lombok Bakal Dihantam Cuaca Ekstrem pada Rabu 23 Maret 2022, Mulai Hujan Lebat hingga Angin Kencang

Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Samudra Hindia barat daya Banten hingga perairan selatan Jawa Barat, dari Jawa Barat hingga perairan selatan Jawa Tengah, dari Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Laut Maluku bagian utara, dari Laut Maluku bagian selatan hingga P. Buru, dari Laut Banda hingga Papua bagian selatan, dan dari Halmahera bagian selatan hingga Papua Barat bagian selatan.

Kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi tersebut.