Ini Alasan dr. Reisa Broto Sunat Anaknya Saat Masih Berusia 1 Bulan

By Shevinna Putti Anggraeni, Jumat, 4 Mei 2018 | 10:46 WIB
Alasan dr. Reisa Broto Sunat Anaknya Sejak Masih Bayi (instagram/@reisabrotoasmoro)

Nakita.id - Sunat atau sirkumsisi pada laki-laki dilakukan sebagai upaya mengantisipasi adanya berbagai penyakit yang mungkin timbul infeksi pada daerah kelamin laki-laki.

Sirkumsisi sendiri merupakan suatu tindakan pemotongan atau penghilangan sebagian atau seluruh kulit penutup depan organ penis.

Lantas, kapan sebaiknya melakukan sunat?

BACA JUGA: Pengakuan Aurel Hermansyah Soal Kelebihan Ashanty Sebagai Ibu Sambung

Peneliti di Institute for Health Metrics and Evaluation, University of Washington, Seattle, menganalisa data dari 1,4 juta anak laki-laki.

Hasilnya, anak laki-laki yang melakukan sunat sebelum mencapai usia 1 tahun memiliki kesempatan 0,5% mengalami peristiwa yang merugikan.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam JAMA Pediatrics, risiko semakin besar pada anak laki-laki usia 1 sampai 10 tahun yakni sebesar 10 sampai 20 kali lipat.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) risiko yang dimaksudkan termasuk rasa sakit, pendarahan yang berlebihan, pemotongan kulit yang berlebihan, kerusakan pada penis, sulit pipis, jaringan parut atau cacat, pembengkakan berlebihan, dan infeksi.

Langkah menyunat anak laki-laki sebelum usia 1 tahun pun dialakukan oleh dr. Reisa Broto Asmoro dan suaminya.

Dokter Reisa memutuskan menyunat anak laki-laki keduanya, Satriyo Daniswara saat usianya masih 1 bulan lebih beberapa hari.

BACA JUGA: Satu Kali Transaksi Bisa Untung Rp100 Juta Dari Prostitusi Artis, Inilah Pengakuan Blak-blakan Robby Abbas

Melalui instagramnya, dr. Reisa Broto pun menjelaskan dari segi media mengenai sunat pada anak laki-laki saat masih bayi.

Berdasarkan keterangan dr. Reisa, sunat pada bayi biasanya dianjurkan pada minggu-minggu pertama setelah lahir.

Bisa antara hari pertama hingga kesepuluh lahir sebelum usia bayi sampai 3 bulan.

"Bayi akan ditidurkan telentang dgn tangan dan kaki ditahan agar tidak bergerak.

Setelah daerah penis dibersihkan, diberikan anastesi lokal. Kemudian, kulup dipotong, ditutup dgn salep dan dibalut longgar menggunakan perban.

Biasanya prosedur ini akan memakan waktu 15 menit.

Diresepkan pereda nyeri utk 24 jam pertama dan umumnya, dibutuhkan 5-10 hari hingga luka sunat benar-benar sembuh," tulis dr. Reisa Broto di instagram.

BACA JUGA: Shireen Sungkar Gelar Aqiqah Anak Ketiga, Intip Dekorasi dan Biayanya!

Nah, apa sih manfaat lainnya jika melakukan sunat?

Pertama, mencegah masalah penis jika kulup pada penis tidak disunak bia memicu peradangan pada bagian kulup.

Kedua, area kelamin jadi lebih bersih karena biasanya anak laki-laki mudah malu kalau dibersihkan dan sulit menjaga kebersihannya.

Ketiga, menurunkan risiko penyakit infeksi saluran kemih (ISK), infeksi menular seksual dan kanker penis.

Karena alasan manfaat medis itulah dr. Reisa Broto memutuskan menyunat anak laki-lakinya sejak masih bayi.

Menurutnya, si Kecil akan tidak akan mengalami ketakutan dan kesakitan saat sudah mengerti nantinya.

BACA JUGA: Jessica Iskandar Unggah Foto Mesra Dengan Lelaki, Banyak yang Bilang Mirip Olga!

"Dan menurut saya pribadi sih, lebih enak karena anaknya nggak harus mengalami ketakutan

dan kesakitan nanti disaat dia sudah ngerti. Kalau masih bayi kan nggak akan inget.. hehehe," tambahnya.

Sedangkan jika disunat sejak bayi, mereka tidak akan mengingatnya lagi saat tumbuh dewasa.

Berdasar pengalaman dr. Reisa menyunat anak laki-laki keduanya, hari pertama pasca operasi si Kecil memang agak rewel.

Tetapi, setelah itu si Kecil yang disapa Yoda tidak lagi rewel dan lukanya cepat mengering.