Jangan Keseringan Ditunda, Dokter Sebut Ini Pentingnya Deteksi Dini Autisme Pada Anak

By Ruby Rachmadina, Kamis, 7 April 2022 | 15:45 WIB
Pentingnya deteksi dini autisme pada anak. (Freepik)

Moms dan Dads tentu selalu berupaya bisa berperan menjadi orangtua terbaik untuk anak.

Selama kehamilan, Moms pasti melakukan banyak hal agar sang janin tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Tetapi, terkadang takdir tuhan kerap berkata lain.

Moms dan Dads harus menghadapi sang buah hati yang lahir ke dunia memiliki gangguan.

Mungkin saja anak memiliki kekurangan dalam tumbuh kembangnya sehingga Si Kecil dianggap spesial.

Misalnya ada beberapa anak yang sejak lahir memiliki kesulitan untuk bisa berinteraksi dengan sesama, contohnya anak penyandang autisme.

Anak autisme cenderung sulit untuk bisa berinteraksi serta berkomunikasi dengan orang lain di lingkungannya.

Mereka berbeda karena sejak awal memiliki gangguan pada perkembangan otaknya.

Maka, para orangtua harus sadar betul untuk segera deteksi dini autisme pada anak agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat jika Moms mengalaminya.

Baca Juga: Saat Pertama Kali Tahu Anak Didiagnosis Autisme, Ini Cara yang Disarankan Psikilog Agar Orangtua Bisa Menerima Tanpa Berkecil Hati

Menurut dr. Wita Rostania, Sp.A Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di RS Azra Bogor mengatakan kepada tim Nakita, Selasa (5/4/2022) jika deteksi dini autisme memiliki peranan yang sangat penting.

Menurutnya, dengan deteksi dini orangtua bisa mengetahui apakah gejala ini mengarah kepada autisme atau tidak.

Dengan deteksi dini, orangtua bisa meningkatkan kualitas hidup anak dan menentukan tumbuh kembangnya di masa depan.

dr. Wita Rostania, Sp.A Dokter Spesialis Anak di RS Azra Bogor.

"Deteksi dini punya peran yang sangat penting, karena salah satu faktor yang akan menentukan nanti ke depannya," ucap dr. Wita.

dr. Wita mengungkapkan jika deteksi dini sangat memungkinkan bisa dilakukan oleh orangtua di rumah.

Gejala autisme bisa dilihat sejak dini ketika anak berusia 12 hingga 18 bulan.

Sehingga Moms dan Dads bisa melihat apakah tanda-tanda yang anak perlihatkan mengarah pada autisme atau tidak.

"Orangtua sangat mungkin untuk bisa mendeteksi anak kita ini kira-kira ada kecenderungan atau tidak ke arah autisme," lanjutnya.

Baca Juga: Pentingnya Kesabaran Orangtua Dalam Mengasuh Anak Penyandang Autisme, Psikolog Sebut Bisa Bantu Kemampuan Komunikasi

Cara mendeteksi dini autisme pada anak bisa dilihat bagaimana cara mereka berinteraksi dengan orang yang ada di sekitarnya.

Menurut dr. Wita seorang anak yang mengalami autisme umumnya lebih asik dengan dunianya sendiri.

Anak penyandang autisme lebih suka bermain sendiri daripada bermain bersama dengan anak-anak lainnya.

Kemudian, anak autisme lebih obesif pada satu hal saja.

Sangat memungkinkan bagi mereka melakukan hal yang dilakukan secara berulang.

Atau menyukai satu jenis permainan yang sama yang ia mainkan hingga bosan.

"Yang bisa diperhatikan salah satunya yang paling penting adalah interaksi sosial. Dilihat anaknya kalau dipanggil menengok atau tidak, lalu lihat juga kalau sedang bermain dengan teman temannya dia mau bermain bersama atau dia lebih memilih bermain sendiri, menyendiri itu juga bisa. Kemudian dari sisi perilaku, ada atau tidak perilaku yang serinh diulang-ulang, Dia suka bermain mobil-mobilan tetapi dia lebih tertarik kepada rodanya yang diputar-putar yang bisa terlihat di rumah," ungkap dr. Wita.

Gejala autisme memang terlihat sulit untuk dideteksi secara dini.

Dengan begitu, segera konsultasikan kondisi kesehatan Si Kecil dengan rajin melakukan konsultasi kepada dokter spesialis anak masing-masing yang orangtua percayai.

Baca Juga: Mengenal Speech Terapi yang Dibutuhkan Bagi Anak Penyandang Autisme, Bantu Interaksi Hingga Instruksi Dengan Gerakan