CDC Rekomendasikan Pemberian Vaksin Booster Pfizer untuk Anak Usia 12-15 Tahun, Kapan Jadwal Pemberiannya di Indonesia?

By Kintan Nabila, Sabtu, 9 April 2022 | 09:30 WIB
CDC rekomendasikan pemberian vaksin booster Covid-19 untuk anak usia 12-15 tahun. (freepik)

Nakita.id - Covid-19 masih menjadi masalah kesehatan yang dikhawatirkan para orang tua. Setelah menerima vaksinasi dosis lengkap pertama dan kedua, masyarakat dianjurkan untuk diberikan vaksin lanjutan atau booster. Tujuannya untuk mengembalikan imunitas dan proteksi klinis yang menurun setelah pemberian dosis pertama dan kedua. Pemberian dosis lanjutan bagi lansia dan masyarakat umum minimal 3 bulan setelah menerima vaksinasi dosis lengkap. Lalu bagaimana dengan anak-anak, kapan mereka bisa mendapatkan vaksin booster? Melansir dari CNN, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) akhirnya merekomendasikan pemberian booster vaksin Pfizer-BioNTech untuk anak berusia 12 sampai 15 tahun. Hal ini dilakukan, menyusul izin penggunaan darurat (EUA) yang dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Keputusan tersebut didapatkan dari pemungutan suara yang dilakukan Komite Penasihat CDC untuk Praktik Imunisasi (ACIP). Pasalnya, mereka menilai kelompok usia itu sudah layak mendapatkan vaksin dosis ketiga setidaknya lima bulan setelah dosis kedua. Baca Juga: Puskesmas Tempat Vaksin Booster di Jakarta Selatan, Berikut Jadwal dan Cara Daftarnya

“Penting bagi kita untuk melindungi anak-anak dan remaja dari infeksi Covid-19 serta komplikasi penyakit parah,” ujar Direktur CDC, Dr Rochelle Walensky. Terutama di tengah ancaman Covid-19 varian Omicron ini, Dr Rochelle mendukung penuh atas keputusan ACIP untuk memberikan vaksin booster bagi remaja usia 12-17 tahun. "Dosis booster ini akan memberikan perlindungan yang optimal terhadap Covid-19 dan varian Omicron," katanya. "Saya mendorong semua orang tua untuk selalu memperbarui informasi terkait rekomendasi vaksin Covid-19 dari CDC," ujar dia. Sementara itu, dari pihak CDC Dr Sara Oliver menyebutkan tingkat efektivitas suntikan booster vaksin Covid-19 untuk anak usia 12 sampai 15 tahun masih belum jelas. Meski begitu, vaksin dosis ketiga dinilai dapat meningkatkan perlindungan terhadap Covid-19. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vaksin dosis ketiga dapat mencegah keparahan penyakit dan rawat inap, serta mencegah kematian. Di sisi lain, rekomendasi ACIP ini muncul setelah para anggota komite mengetahui studi kasus miokarditis dan perikarditis berisiko lebih rendah mengenai orang yang berusia muda setelah diberikan vaksin. Namun, mereka juga mencatat bahwa masih banyak orangtua khawatir efek samping jangka panjang dari vaksin booster untuk anak.

Baca Juga: Minum Obat Setelah Vaksin Booster Boleh-boleh Saja Asal Jangan Sembarangan Beli, Ini Jenis Obat yang Direkomendasikan Dokter

Selain itu, ACIP juga menduga efektivitas vaksin mulai menurun karena melonjaknya kasus infeksi Covid-19 pada anak-anak. Kasus rawat inap anak yang terinfeksi virus corona di Amerika Serikat memang tampak meningkat. Hal ini lantaran, varian Omicron dinilai cepat sekali menular sehingga penyebarannya mampu mendorong gelombang infeksi pada populasi yang lebih luas. CDC saat ini telah memperpendek interval pemberian vaksin booster dari 6 bulan menjadi 5 bulan setelah dosis kedua vaksin diberikan. CDC menyebutkan, anak berusia 12 hingga 15 tahun memenuhi syarat untuk menerima vaksin Pfizer-BioNTech. Sebelumnya CDC juga telah mengeluarkan izin pemberian vaksin Pfizer-BioNTech sebagai booster bagi remaja usia 16-17 tahun pada bulan Desember 2021. Sebab, menurut data CDC sekitar 8,7 juta anak usia 12-15 tahun di Amerika Serikat sudah divaksinasi lengkap. Sehingga ini lah saat yang tepat untuk menerima vaksin booster.

Di Indonesia sendiri, sampai saat ini belum ada arahan kapan jadwal pemberian vaksin booster untuk anak.

Baca Juga: Akhirnya Bisa Mudik! Ini Syarat Mendapat Vaksin Booster untuk Mudik Lebaran 2022

Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "CDC Izinkan Vaksin Pfizer untuk Remaja Usia 12-15 Tahun"