Amankah untuk Menyusui saat Sedang Mengalami Tekanan Darah Tinggi? Kenali Efeknya untuk Bayi dan Produksi ASI

By Kintan Nabila, Jumat, 15 April 2022 | 10:58 WIB
Menurunkan tekanan darah tinggi pada ibu menyusui (pexels.com/MART PRODUCTION)

Nakita.id - Bagi Moms yang mengidap penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi, tentunya kita jadi sangat waswas saat periode menyusui.

Melansir dari Baby Center, kondisi ini disebut Postpartum preeclampsia, yakni tekanan darah tinggi yang terjadi sesaat setelah melahirkan dan di awal fase menyusui. Namun, pada dasarnya setiap wanita yang baru melahirkan berisiko mengalaminya, meskipun mereka tidak memiliki riwayat hipertensi. Postpartum preeclampsia kemungkinan bisa terjadi dalam waktu 48 jam setelah melahirkan dan berlangsung hingga 6 minggu atau lebih. Dikhawatirkan tekanan darah yang tiba-tiba naik saat menyusui bisa memengaruhi produksi ASI dan kesehatan Si Kecil. Beberapa gejalanya secara umum meliputi, kelebihan protein dalam urin, pembengkakan ekstrem di tangan, kaki, dan wajah, serta sakit kepala, perubahan penglihatan, lalu mual dan muntah. Apabila mengalami gejala tersebut sebaiknya segera periksa ke dokter sebelum terjadi komplikasi yang lebih serius. Lalu Moms, apakah aman untuk menyusui dengan kondisi postpartum preeclampsia tersebut? Yuk, simak penjelasan selengkapnya! Baca Juga: Para Pengidap Darah Tinggi Pasti Langsung Bersorak Gembira, Modalnya Cuma Kulit Semangka Penyakit Hipertensi Bisa Sembuh Total

Apakah aman untuk menyusui saat mengidap hipertensi? Sebetulnya, menyusui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan Moms dan bayi. Menyusui dalam keadaan memiliki tekanan darah tinggi, tidak akan memperburuk kondisi tubuh justru memperbaikinya dalam jangka panjang.  American Academy of Pediatrics merekomendasikan supaya Moms memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Apakah obat hipertensi mempengaruhi produksi ASI dan bayi? Umumnya, sebagian besar obat tekanan darah tinggi memiliki sedikit atau tidak ada risiko sama sekali untuk bayi. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa preeklamsia dapat mempengaruhi suplai AS. Misalnya, obat diuretik yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dianggap aman untuk bayi saat menyusui, tetapi dapat memengaruhi produksi ASI. Nah Moms, lalu apakah hipertensi bisa mengganggu proses menyusui secara keseluruhan?

Baca Juga: Hati-hati! Para Penderita Hipertensi Jangan Asal Makan, Jenis Masakan Ini Sebaiknya Dihindari Kalau Gak Mau Tekanan Darah Melonjak Tinggi Hingga Tak Bisa Terkontrol

Apakah tekanan darah tinggi akan mempersulit proses menyusui? Mengalami hipertensi saat menyusui tidak akan memberikan efek apa-apa untuk bayi, namun lain cerita kalau Moms mengalaminya saat kehamilan. Hipertensi saat kehamilan kemungkinan berisiko tinggi melahirkan secara prematur dan bayi prematur tidak bisa langsung menyusu dari payudara. Sehingga Moms harus rajin memompa ASI untuk Si Kecil. Hal ini terkadang bisa sangat sulit dan merupakan tantangan besar untuk para Moms yang baru pertama memberi ASI. Tapi jangan menyerah dulu Moms, kolostrum dari air susu yang pertama keluar memiliki antibodi penting untuk bayi. Lanjutkan proses memompa ASI sehingga bayi mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya, sehingga produksi ASI pun akan meningkat secara bertahap. Nah Moms, yang paling penting cobalah sering sering-sering berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi. Bicarakan mengatasi hambatan-hambatan yang datang ketika mengalami hipertensi saat menyusui dan bagaimana mengatasinya.

Baca Juga: Bisa Habis Uang Kalau Dipake Beli Obat Terus, Darah Tinggi Jauh Lebih Terkontrol Cuma Pakai Biji Semangka, Gini Cara Ngolahnya