Supaya Tak Larut Dalam Kesedihan, Begini Cara Mengatasi Mom Shaming

By Shinta Dwi Ayu, Rabu, 20 April 2022 | 12:00 WIB
Cara mengatasi Mom shaming. (Nakita.id)

Nakita.id - Para Moms wajib paham, begini cara mengatasi Mom shaming.

Merasa sedih merupakan hal wajar yang kerap kali dialami setiap orang.

Namun merasa sedih dalam waktu yang berkepanjangan itu lah yang bisa datangkan bahaya apalagi untuk seorang ibu yang memiliki anak.

Ada banyak faktor yang bisa membuat ibu merasa begitu sedih.

Salah satu faktornya adalah apabila mendapat tindaka Mom shaming dari orang lain.

Mom shaming adalah suatu tindakan dimana seseorang memberikan komentar negatif terkait apapun yang dilakukan seorang ibu.

Mula dari pola pengasuhan, hingga pilihan-pilihan yang dipilih ibu untuk anaknya.

Terkadang komentar negatif tersebut menganggu pemikiran para ibu.

Para ibu cenderung ragu terhadap pola asuh yang dilakukannya untuk anak apakah sudah cukup baik atau belum.

Baca Juga: Supaya Bisa Bangkit Lagi, Begini Tips Menghadapi Moms Shaming

Meski tidak mudah untuk dilewati, sebenarnya ada cara untuk mengatasi Mom shamig sendiri menurut Ni Putu Mayda Anggarini, M. Psi., Psikolog dari Biro Psikologi Attentive, sebagai berikut:

Ni putu Mayda Anggarini, M. Psi., Psikolog dari Biro Psikologi Attentive.

1. Kelolah Emosi Negatif

Ketika mendapat perlakuan Mom shaming pertama kali yang para ibu rasakan tentu saja akan tidak nyaman.

Bahkan ada beberapa di antaranya yang langsung marah. Namun, Mayda mengingatkan supaya Moms bisa mengelolah emosi negatifnya dengan pandai ketika mendapat tindakan Mom shaming.

"Pertama, pasti yang muncul itu perasaan tidak nyaman atau emosi negatif. Ada sedihnya juga, ada marahnya juga, maka kelolah dulu emosi negatifnya," ungkap Mayda dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Kamis (7/4/2022).

2. Sharing dengan Support System

Untuk mengatasi Mom shaming sendiri, Mayda juga menyarankan supaya para ibu bisa berbagi cerita tentang apa yang dirasakannya terhadap support system terdekatnya.

"Kalau memang memungkinkan sharing dengan support system misalnya, suami, keluarga terdekat, teman, its okay sharing! Apapun yang kita rasakan, yang kita alami, unek-unek kita its okay kalau kita mau sharing," sambung Mayda.

Selain itu, Moms juga bisa menghabiskan banyak waktu dengan support system. Seperti, suami dan anak supata bisa datangkan emosi positif.

Baca Juga: Apakah Ada Kaitannya Mom Shaming dengan Baby Blues? Begini Penjelasan dari Psikolog

3. Counter Pemikiran Negatif

Mayda juga mengingatkan supaya para Moms bisa selalu menangkal atau mengcounter pemikiran negatifnya.

"Kemudian, kalau muncul pikiran-pikiran negatif kaya tadi mempertanyakan diri ‘Duh jangan-jangan saya jadi ibu yang tidak baik’ maka cobalah untuk counter pemikiran yang negatif kita," ucap Mayda.

Mayda juga mengatakan, para Moms harus pandai mengenali mana yang bisa dikontrol mana yang tidak.

Komentar negatif dari orang lain memang tidak bisa kita kontrol tapi dampaknya lah yang bisa kita kelolah.

4. Kurangi Interaksi dengan Trigernya

Moms juga harus tahu penyebab ibu mengalami Mom shaming apa. Jika sudah tahu maka hindari hal tersebut untuk sementara waktu.

"Kurangi interaksi dengan trigernya. Misalnya, ‘Oke saya tahu nih, ini orang kerjaannya komentar terus, mengkritik terus’ sebisa mungkin batasi interaksi dengan pihak-pihak yang kita rasa nih tidak sehat sekali jika Moms berada di dekat dia," ungkap Mayda.

5. Memaafkan Diri Sendiri

Baca Juga: Tips Merawat dan Membesarkan Anak dengan Kondisi Stunting, Psikolog Tekankan Pentingnya Penerimaan dari Orang Tua

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Jadi, tak ada salahnya apabila Moms memaafkan diri sendiri ketika merasa gagal atau salah dalam mengasuh anak.

"Berbaik hati dan memaafkan diri kalau dirasa kita memang melakukan kesalahan. Jadi, its okay kalau kita melakukan kesalahan. Jangan lupa untuk memaafkan diri dan berbaik hati ke dalam diri. Kalau kita saja bisa memaafkan orang lain kenapa kita tidak bisa memaafkan diri sendiri," jelas Mayda.

6. Jangan Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Mayda juga menegaskan supaya para Moms tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Selain diri sendiri, Moms juga tak perlu membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain.

Mayda menegaskan, orang yang paling mengenal anak adalah ibunya sendiri.

Para Moms juga lah yang paling tahu apa yang terbaik untuk anaknya.

7. Pergi ke Ahli

Nah, apabila beberapa cara diatas sudah dilakukan namun dampak Mom shaming masih Moms rasakan secara berkepanjangan maka tak ada salahnya meminta bantuan ahli.

Baca Juga: Pola Asuh yang Buruk Bisa Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak, Orang Tua Sebaiknya Hindari Perilaku yang Seperti Ini

"Serta kalau dirasa sudah mencoba berbagai cara, meminta bantuan dnegan lingkungan sekitar kita tapi masih belum bisa juga kita handle sendiri untuk dampaknya maka tidak masalah apabila kita harus pergi ke professional untuk mendapatkan bantuan," ucap Mayda.

Sedangkan menurut Moms Santi ibu yang pernah menjadi korban Mom shaming sendiri memiliki cara juga mengatasi hal tersebut.

Ia mengatakan, ketika mendapat tindakan Mom shaming maka yang ia lakukan adalah mendengarkan terlebih dahulu komentar yang masuk.

Moms Santi juga tak mau ambil hati terkat dengan komentar yang berdatangan.

"Kalau aku sih dengarin dulu ya pendapatnya apa, apa yang mereka katakan tentang aku, tentang anak-anak, selebihnya sih tidak terlalu diambil hati," ungkap Moms Santi dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Senin(4/4/2022).

Moms Santi sadar, komentar yang diberikan mungkin saja ada benarnya hanya saja cara penyampaiannya yang salah.

Moms Santi mengatakan, selalu menganggap komentar-komentar negatif itu sebagai motivasi dan untuk kebaikan diri sendiri.

Mungkin mereka berkomentar itu demi kebaikan cuma cara penyampaiannya aja seperti itu. Mungkin ada benarnya juga, balik lagi sih ya kita anggapnya itu sebagai kebaikan untuk diri kita aja.

Nah, itu dia Moms tips mengatasi Mom shaming. Semoga membantu ya.

Baca Juga: Pola Asuh Seperti Ini Ternyata Buruk Bagi Tumbuh Kembang Anak, Sebaiknya Segera Dihindari Oleh Para Orangtua