Ibu Rita Sugiarto Meninggal Akibat Serangan Jantung, Hal Ini Dapat Meningkatkan Risikonya

By Maharani Kusuma Daruwati, Sabtu, 5 Mei 2018 | 10:43 WIB
Rita Sugiarto (Instagram/ritsu1909)

Nakita.id - Kabar duka kembali datang dari dunia hiburan tanah air.

Penyanyi senior Rita Sugiarto saat ini sedang dirundung duka karena harus kehilangan orang terdekatnya.

Sang ibunda dikabarkan meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya.

Melansir dari tribunnews.com, Ibunda dari Rita Sugiarto ini meninggal di usia 80 tahun.

Ibunya sempat menderita serangan jantung dan darah tinggi sebelumnya.

Sebelum meninggal, sang ibunda sempat dirawat di rumah sakit dan masuk ruang ICU.

Ibundanya yang dirawat di Semarang membuat Rita harusbolak-balik Jakarta - Semarang untuk menemani sang bunda yang terbaring di salah satu rumah sakit Ibukota Provinsi Jawa Tengah tersebut.

BACA JUGA: Alami Cidera, Kiper Timnas Indonesia Andritany Harus Jalani Operasi, Begini Kondisinya!

"Sudah lama sakitnya. Sempat berobat jalan.

Di ICU sempat membaik. Sudah ada perkembangan. Sudah pakai alat bantu, tapi masih bisa merespons.

Karena kondisinya membaik, akhirnya aku balik ke Jakarta," ujar Rita, Jumat (4/5/2018).

Baru dua hari Rita kembali ke Jakarta, ia mendapatkan telepon dari keluarganya yang mengabarkan bahwa sang ibunda sedang kritis.

Rita pun bersiap untuk kembali ke Semarang. Sayangnya sang ibunda lebih dahulu berpulang sebelum Rita sampai di Semarang.

Penyakit yang diderita ibunda Rita Sugiarto tersebut memang merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia.

Terlebih, hal ini sering telihat pada perempuan.

Penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung merupakan ancaman bagi meningkatnya jumlah populasi di dunia.Menurut Asosiasi Jantung India, orang India yang berusia di bawah 50 tahun memiliki kemungkinan 50 persen serangan jantung.

Dan 25 persen dari semua serangan jantung terjadi di bawah usia 40 tahun.

Perempuan menderita lebih banyak dengan kondisi tertentu seperti diabetes, obesitas, gagal jantung, gagal ginjal, depresi dan riwayat stroke.

BACA JUGA: Foto Bareng Dewi Hughes, Denada Minta Dibisiki Hal Ini, Warganet Juga Mau Dibisikin?Para ilmuwan telah menemukan bahwa penyakit jantung dipengaruhi oleh gen.

Untuk itu kita harus lebih berhati-hati dan waspada akan adanya risiko penyakit jantung tersebut, Moms.

Berikut adalah beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada perempuan, yang mungkin akan mengejutkan Moms.

1. Sudah Haid Sebelum Usia 12

Semakin awal pubertas, semakin besar kemungkinan terkena penyakit jantung.

Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa perempuan yang mendapat menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun 10 persen lebih mungkin terkena penyakit jantung dibandingkan perempuan yang memiliki menstruasi pada usia 13 tahun atau lebih.

Ini mungkin karena tingkat estrogen meningkat yang dapat meningkatkan penggumpalan darah dan stroke sepanjang hidup.

2. Menderita Flu Berat

Moms akan terkejut mengetahui bahwa menderita flu berat juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung setelah terinfeksi.

Flu yang buruk disebabkan oleh bakteri dan virus berbahaya yang bisa masuk ke jantung, menyebabkan penyakit jantung dan gagal jantung.

Jadi, jika Moms menderita flu berat jangan abaikan segera ke dokter. 

3. Minum Pil Diet

Moms mungkin belum mengetahui bahwa kebanyakan pil diet tidak bekerja.

Pil diet ini bahkan bisa membunuh Moms karena pil ini memiliki efek stimulan yang bisa melukai hati.

Pil diet akan meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung yang memberi tekanan pada jantung Moms.

Mengambil pil diet untuk jangka waktu yang lebih lama dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jantung.

BACA JUGA: Gadis 15 Tahun Punya Uang Saku Rp 70 Juta Lalu Dipotong Jadi Rp 14 Juta, Kok Masih Protes?

4. Kehamilan

Mengandung dan akan segera memiliki bayi adalah hal anugerah bagi setiap perempuan.

Namun memiliki bayi di dalam tubuh Moms adalah pekerjaan ekstra untuk sistem peredaran darah.

Jantung Moms akan bekerja ekstra keras dan volume darah berlipat ganda saat hamil.

Jika Moms menderita diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, atau preeklampsia selama kehamilan, berarti Moms berisiko tinggi terkena penyakit jantung.

5. Patah hati

Jika Moms sangat sedih dan menderita secara emosional, maka Moms memiliki kemungkinan terkena penyakit jantung.

Sindrom patah hati disebabkan oleh situasi stres yang bisa terjadi karena kehilangan orang yang dicintai, putus asa, kesulitan keuangan, atau perceraian.

Faktor-faktor ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan Moms dapat mengatasinya dengan melakukan latihan, meditasi, yoga dan terapi.

6. Kesepian

Jika Moms merasa kesepian dan terisolasi secara sosial, ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 30 persen, yang hampir sama dengan merokok.

Moms bisa menjaga diri sendiri dengan membuka media sosial, bergabung dengan klub atau kelompok, berinteraksi dengan teman yang memiliki kepentingan bersama.

Atau Moms bisa mendapatkan hewan peliharaan untuk mengurangi rasa kesepian pada diri Moms.

BACA JUGA: Terlihat Mirip, Ada Oknum yang Modifikasi Uang Rp 2.000 Jadi Rp 20.000, Hati-hati Keliru!

7. Depresi

Depresi adalah faktor lain yang meningkatkan kemungkinan penyakit jantung.

Bila Moms mengalami depresi, kortisol, hormon stres, menjadi lebih tinggi yang dikaitkan dengan penyakit jantung.

Depresi merupakan faktor risiko penting untuk penyakit jantung disertai tekanan darah tinggi dan kolesterol darah tinggi.

8. Memiliki ADHD

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah kondisi kronis yang membuat sulit untuk berkonsentrasi.

Perempuan yang menderita ADHD sedang menjalani pengobatan tertentu, yaitu stimulan yang meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah Moms.

Ini bisa memberi tekanan ekstra pada hati. Hal ini meningkatkan risiko penyakit jantung.