Nakita.id - Kenapa, sih, anak mulai sering mengalami bisulan?
Yuk, ketahui alasannya.
Seberapa jauh anak memahami tentang kebersihan diri, Moms?
Sering kali mengenalkan mengenai kebersihan diri pada anak ini gampang-gampang susah.
Apalagi, jika anak mulai susah untuk diajak membersihkan diri sendiri setelah beraktivitas di luar.
Ia bilang 'nanti saja' karena acara kesukaannya sedang tayang di televisi atau di YouTube.
Padahal, selama beraktivitas, anak berkeringat hingga baju yang dikenakannya basah.
Perlu hati-hati, buruknya kebersihan diri menjadi penyebab munculnya bentol-bentol merah yang ada di kulit atau bisul.
Berbeda dengan gigitan serangga yang membuatnya gatal, bisulan tak hanya membuat gatal namun juga perih saat disentuh.
Penyebab munculnya bisul
Melansir dari Raising Children, ciri khas bisul tak hanya bentol merah saja.
Melainkan juga munculnya cairan di dalam bisul tersebut.
Hampir sama seperti jerawat, bisul ini tidak boleh dipecahkan begitu saja atau akan mengalami peradangan kulit.
Bisul sering muncul di bagian wajah, leher, badan, ketiak, bahkan hingga pantat.
Pada dasarnya, bisul disebabkan karena paparan bakteri atau jamur.
Kemudian, bakteri dan jamur menginfeksi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita rentan terpapar bakteri, baik maupun jahat.
Ini bisa terjadi apabila kita tak mengajarkan anak tentang hidup bersih.
Baca Juga: Kerap Bikin Tak Nyaman dan Terasa Perih, Ternyata Ini Penyebab Munculnya Bisul dan Cara Mengatasinya
Misalnya, seperti mencuci tangan setelah beraktivitas di luar, mandi dengan bersih, dan mencuci baju yang setelah beraktivitas dan berkeringat.
Tak hanya itu saja, berikut adalah beberapa faktor risiko yang menyebabkan anak sering bisulan.
1. Gigitan binatang
2. Benda asing masuk ke dalam pori-pori anak
3. Terlalu berkeringat
4. Anak memiliki sistem imun yang buruk
5. Luka terbuka
Menurut Drugs, akan lebih rentan pada anak-anak yang memiliki luka yang dibiarkan terbuka sehingga bakteri dan jamur mudah masuk melalui luka tersebut.
Apabila sedang mengalami luka yang belum kering, jangan biarkan anak bermain terlalu sering di luar rumah sebab bakteri dan kotoran akan menginfeksi.
Mengobati anak yang bisulan
Lalu, bagaimana caranya mengobati anak yang bisulan?
Tentu, daripada menggunakan berbagai macam obat sembarangan, ada baiknya langsung dibawa ke Puskesmas atau klinik terdekat.
Nantinya, dokter akan menentukan penanganan seperti apa yang pas untuk bisul anak ini.
Apakah hanya butuh obat-obatan dan penghilang nyeri saja atau butuh dilakukan drainase abses.
Hal ini diperuntukkan untuk prosedur pengeluaran cairan yang ada di dalam bisul, sehingga bisul bisa cepat kering lalu sembuh.
Tapi, untuk sehari-hari, paling aman Moms bisa menyediakan kompres hangat.
Cukup rendam handuk kecil di dalam air hangat, peras, lalu letakkan secara perlahan pada bisul anak selama 10 menit.
Melansir dari Drugs, Moms bisa melakukan hal ini 4 kali dalam satu hari.
Apalagi jika anak mengalami sederet gejala ini, penting untuk langsung dapat penanganan dari dokter:
1. Demam
2. Menggigil
3. Tak sembuh selama lebih dari 1 minggu
4. Muncul kembali atau lebih banyak
Untuk pencegahannya, Moms harus sering-sering memantau anak apakah ia sudah membersihkan diri dengan baik dan benar.
Ajari cara mencuci tangan yang benar menggunakan sabun sehingga bakterinya hilang.
Berikan pengertian bahwa baju yang sudah digunakan dan mengandung bekas keringat sebaiknya langsung dimasukkan dalam mesin cuci. Sebab kotoran, keringat, sel kulit mati, bisa meningkatkan risiko mengalami bisulan.
Untuk mengetahui bagaimana caranya mengobati anak yang bisulan, cek halaman 4. (*)