Kamu Didengar, Kongres Parapuan Nusantara Ajak Inaya Wahid Wulandari untuk Bahas Soal Perempuan dan Harapan

By Ruby Rachmadina, Kamis, 21 April 2022 | 19:10 WIB
Kongres Parapuan Nusantara bersama Inaya Wahid. (Dok. Pribadi Parapuan)

Perempuan dan harapan menjadi dua hal berbarengan yang tak bisa dipisahkan.

Sering kita dengar jika sosok seorang perempuan harus bisa mewujudkan tuntutan dan harapan dari lingkungan sekitar.

Ada banyak harapan dari orangtua terhadap anak perempuannya.

Moms dan Dads tentu berharap anak perempuan bisa tumbuh menjadi generasi yang tangguh, penuh prestasi, dan menjadi kebanggan bagi keluarga.

Anak perempuan dituntut untuk bisa bekerja keras karena ia menyadari jika di pundaknya telah ada harapan besar dari orangtua.

Ketika menginjak usia dewasa, perempuan harus bisa berjuang meskipun rasa sakit dan lelah datang menghampiri.

Sosok perempuan harus sanggup untuk menjadi penopang keluarga di tengah lingkungan yang serba tak menentu.

Hal yang sama juga terjadi ketika sosok perempuan telah berumah tangga, berperan ganda sebagai istri dan juga perempuan pundaknya harus kuat dalam menghadai banyak hal.

Kehidupan berliku yang dialami perempuan tak sebanding dengan ruang aman yang belum sepenuhnya maksimal terbuka agar para perempuan bisa berani bersuara.

Baca Juga: Kongres Parapuan Nusantara Rayakan Kebebasan Perempuan Bersama VoB dan Serafi Unani

Ruang aman merupakan tempat yang dapat mendukung perempuan, serta melindungi dan membela para perempuan yang mendapatkan pelecehan seksual dan diskriminasi perempuan.

Semua orang harus berkaca, maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan jadi salah satu bukti peringatan, bahwa ruang aman bagi perempuan di negara ini masih belum sepenuhnya terbangun.